Bantuan internasional mulai sampai di wilayah-wilayah terpencil di Filipina Tengah, 10 hari setelah kawasan itu diporak-porandakan Topan Super Haiyan.
Helikopter-helikopter militer Amerika mengangkut bahan makanan, air dan bahan-bahan bantuan lainnya ke penduduk desa di Pulau Leyte dan di berbagai permukiman terpencil hari Senin.
Operasi bantuan untuk korban topan Haiyan dari Amerika sejauh ini telah mengantar 11 ton bahan pertolongan dan mengangkut melalui udara lebih dari 8 ribu orang yang selamat ke tempat yang aman. Departemen Pertahanan Amerika mengatakan 1.200 tentara Amerika berada di lapangan di Filipina. Kapal induk Amerika USS George Washington menjadi pangkalan misi helikopter tersebut.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) menyatakan para pekerja bantuan internasional telah melakukan upaya kolosal untuk menjangkau lebih banyak orang lagi di kawasan bencana.
Berbicara dalam brifing di Manila, juru bicara OCHA Orla Fagan mengatakan 10 hingga 12 juta orang memerlukan bantuan untuk pulih dari serangan topan 8 November lalu.
Badan PBB tersebut menyatakan operasi bantuan kemanusiaan terhambat oleh masalah infrastruktur, termasuk ketiadaan aliran listrik, sambungan komunikasi yang buruk, jalan-jalan yang tidak dapat dilewati dan sedikitnya akses ke bahan bakar.
Operasi bantuan untuk korban topan Haiyan dari Amerika sejauh ini telah mengantar 11 ton bahan pertolongan dan mengangkut melalui udara lebih dari 8 ribu orang yang selamat ke tempat yang aman. Departemen Pertahanan Amerika mengatakan 1.200 tentara Amerika berada di lapangan di Filipina. Kapal induk Amerika USS George Washington menjadi pangkalan misi helikopter tersebut.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) menyatakan para pekerja bantuan internasional telah melakukan upaya kolosal untuk menjangkau lebih banyak orang lagi di kawasan bencana.
Berbicara dalam brifing di Manila, juru bicara OCHA Orla Fagan mengatakan 10 hingga 12 juta orang memerlukan bantuan untuk pulih dari serangan topan 8 November lalu.
Badan PBB tersebut menyatakan operasi bantuan kemanusiaan terhambat oleh masalah infrastruktur, termasuk ketiadaan aliran listrik, sambungan komunikasi yang buruk, jalan-jalan yang tidak dapat dilewati dan sedikitnya akses ke bahan bakar.