Dian Primadika dan Munir tak pernah merasakan dan mendengar raungan motor yang sedang balapan, riuhnya penonton maupun komentator di berbagai jaringan televisi dunia. Apalagi melihat serunya balapan MotoGP yang sedang digelar di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara, pekan ini.
Dian dan Munir adalah pekerja difabel tunarungu di Batik Toeli Laweyan Solo. Keduanya hanya mampu menuangkan batik kreasi MotoGP di lembaran kain. Tangan-tangan mereka terus bergerak lincah mengikuti garis pola motif yang membentuk pernak-pernik MotoGP Mandalika.
Pengelola Batik Toeli Laweyan Solo, Muhammad Taufan Wicaksono, saat ditemui VOA di rumah produksinya pada akhir pekan kemarin mengatakan ide membuat batik bernuansa MotoGP Mandalika ini sebagai bentuk kreativitas atas keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP di Mandalika. Menurut Taufan, berbagai motif tertuang dalam batik yang harganya dibanderol jutaan rupiah.
"Ada motif bergambar track lintasan sirkuit Mandalika, ada motif pembalap motogp Marc Marquez, legenda motogp Valentino Rossi, dan sebagainya. Kita melihat pergelaran MotoGP ini dikenal dunia. Saat ini digelar di Indonesia dan memungkinkan untuk mempromosikan batik," jelas Taufan.
Ditambahkannya, butuh waktu hampir satu bulan untuk merampungkan produksi batik ini.
Pemberdayaan Difabel
Batik Toeli memiliki lima pekerja tunarungu yang memiliki keterampilan dan tugas berbeda. Ada yang membuat pola, membatik, mewarnai, dan sebagainya. Taufan menambahkan ide-ide kreatif spontan muncul dari mereka dengan motif batik kontemporer.
"Mas Dian yang difabel tunarungu ini sudah ahli dalam mendesain atau menggambar pola. Kurang lebih 3- 4 hari konsep ide untuk membuat batik Mandalika ini karena kita juga mengejar waktu. Kita menemukan motif yang cocok, kita aplikasikan di kain untuk diproduksi sekaligus menjadi ajang promosi karya teman-teman tunarungu", jelas Taufan.
Ruang produksi Batik Toeli sangat sunyi. Mereka terus berkarya tanpa henti. Seorang desainer tuna rungu, Dian Primadika menunjukkan kepada VOA, gambar Presiden Jokowi mengendarai motor di Sirkuit Mandalika, akan menjadi motif batik berikutnya.
Batik dan MotoGP Mandalika
Budaya Indonesia sudah mendunia lewat badan PBB urusan kebudayaan dan pendidikan, UNESCO, yang mengakui batik sebagai warisan budaya dunia. MotoGP Mandalika mengangkat batik sebagai keunikannya dibanding beragam sirkuit lain di dunia. Area di lintasan balap Sirkuit Mandalika diberi motif batik dicat tikungan ke-15 dan 16. Motif kain tenun ikat khas Sasak dipilih menjadi motif batik di sirkuit ini.
Tak hanya sirkuit, trofi peraih podium di laga MotoGP Mandalika juga bermotif batik. Bagian atas trofi ada gambar Sirkuit Mandalika ciri khas MotoGP Indonesia dan di bagian sampingnya ada motif batik.
Beberapa pembalap MotoGP mengekspresikan kebanggaannya dengan memasang motif batik di helmnya. Salah seorang di antaranya pembalap MotoGP asal Spanyol, Alex Rins, yang menyampaikan rasa terima kasih di akun Instagram-nya.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan luar biasa yang kami terima di sini dengan desain khusus yang terinspirasi dari seni batik Indonesia. Apakah Anda menyukainya?” tulis Alex.
Desain batik tersebut terlihat pada bagian kanan dan kiri helm. Selain itu, ada juga pada bagian belakang dan bagian atas helm motif Batik Kawung.
Pembalap lainnya, Johann Zarco juga mengenakan helm dengan motif batik Mega Mendung di bagian belakang.
“Senang bisa menunjukkan sedikit tentang Indonesia didisain helm saya untuk akhir pekan ini. Semoga kalian suka jangan lupa berkompetisi untuk memenangkannya,” tulis Zarco.
Batik dan MotoGP Mandalika: Kebangkitan Ekonomi dan Pariwisata RI
Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam video resmi Kemenparekraf, mengatakan posisi Indonesia sebagai tuan rumah MotoGP di Mandalika menjadi era kebangkitan pariwisata dan ekonomi pasca pandemi.
“Saya ingin menyampaikan rasa bangga, Indonesia memiliki sirkuit Mandalika dan event MotoGP ini. Mandalika ini simbol kebangkitan ekonomi dan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yang diterpa pandemi selama dua tahun terakhir. Banyak peluang usaha, lapangan kerja, UMKM mulai menggeliat,” ungkap Sandiaga. [ys/em]