Perang di Ukraina memaksa lebih dari 2,5 juta warganya pergi menyelamatkan diri dan mengungsi di negara-negara lain. Akan tetapi, meski pasukan Rusia terus melakukan serangan memasuki minggu ketiga, beberapa pengungsi memutuskan untuk pulang kembali ke Ukraina.
Klara Uliganich, warga pensiunan Ukraina, tiba di Hungaria bersama para pengungsi gelombang pertama. Setelah tiga pekan berada di Hungaria, ia memutuskan untuk kembali ke rumahnya di Uzhhorod, kota di barat Ukraina yang terletak agak jauh dari lokasi pertempuran.
“Saya punya firasat yang sulit diungkapkan dengan kata-kata,” katanya terkait keputusannya, sambil menunggu kereta di stasiun di kota perbatasan Hungaria, Zahony, kepada AP. “Saya lahir di sana. Di sana lah rumah saya.”
BACA JUGA: Pengungsi Ukraina Dikhawatirkan Jadi Target Praktik Perdagangan ManusiaSemua keluarganya, yang juga mengungsi di Hungaria, meminta ia agar tidak kembali. Akan tetapi, keputusannya sudah bulat.
“Mereka belum bisa menembus Kyiv, dan kota itu amat jauh (dari kota saya),” katanya sebelum naik ke kereta bersama 40 penumpang lainnya yang menuju Ukraina.
“Saya tidak bisa menghabiskan hidup saya dalam rasa takut hanya karena Rusia datang. Jika mereka datang, saya akan mengungsi lagi, titik!” tandasnya.
Hungaria, negara berpenduduk 10 juta jiwa, telah menerima sekitar 235 ribu pengungsi dari Ukraina per hari Sabtu (12/3), jumlah pengungsi terbesar kedua setelah yang diterima Polandia, sebanyak 1,5 juta jiwa.
Pemerintah Hungaria, yang sebelumnya mengkritik keras imigrasi dan menolak para pengungsi dari daerah konflik lainnya, seperti Irak dan Suriah, mengumumkan bahwa pemerintahnya akan memberi bantuan kepada seluruh warga negara Ukraina dan warga negara dari negara ketiga yang dapat membuktikan status kependudukannya di Ukraina sebelum perang meletus.
Menurut pihak berwenang Hungaria, sekitar 10 ribu orang tiba dari Ukraina sejak Jumat (11/3) lalu. [rd/em]