BEI Luncurkan Platform Teknologi, Incar IPO Go-Jek

Seorang pengunjung berjalan melewati layar di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 6 September 2018.

Bursa Efek Indonesia berencana meluncurkan platform teknologi pada 2019 untuk mengakomodir penawaran umum saham perdana dari perusahaan rintisan atau start up, Reuters melaporkan, Kamis (6/9). Harapannya, BEI bisa jadi pilihan Go-Jek untuk listing sahamnya.

BEI bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengamandemen aturan penawaran umum saham perdana, yang saat ini mewajibkan perusahaan mencetak laba dalam waktu dua tahun setelah melantai di bursa.

"Dengan platform teknologi baru (dan perubahan aturan), perusahaan rintisan, termasuk Go-Jek, bisa listing di BEI karena mereka akan punya waktu enam tahun sejak listing untuk mencetak laba," kata Direktur BEI Nyoman Yetna Setia kepada para wartawan.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Triawan Munaf mengatakan dia berharap langkah ini bisa membantu perusahaan rintisan atau start-up untuk mengakses pendanaan dari investor lokal melalui penjualan saham.

Go-Jek, perusahan rintisan Indonesia pertama bernilai miliaran dolar, mengatakan pada Mei bahwa pihaknya mempertimbangkan untuk melakukan penawaran umum perdana di Indonesia. Tapi informasi mengenai waktu pelaksanaan dan jumlah saham yang ditawarkan ke publik belum diputuskan.

Go-Jek telah berkembang dari hanya sekedar layanan transportasi online menjadi layanan aplikasi satu atap di Indonesia. Konsumen bisa dengan mudah melakukan transaksi pembayaran online dan memesan berbagai barang, mulai dari makanan hingga layanan pijat.

Go-Jek tidak segera memberikan tanggapan. [ft/dw]