Bencana EgyptAir Picu Perhatian pada Keamanan Penerbangan

Pesawat Airbus A320 EgyptAir lepas landas dari bandara Wina, Austria (foto: dok). Keamanan penerbangan kembali menjadi sorotan, pasca bencana EgyptAir pekan lalu di atas Laut Tengah.

Meskipun penyebab kecelakaan EgyptAir belum ditentukan, sejumlah anggota Kongres AS menuntut supaya pemeriksaan di bandara dilakukan secara menyeluruh dan cepat.

Amerika kembali memusatkan perhatian pada keamanan penerbangan setelah bencana EgyptAir pekan lalu di atas Laut Tengah yang menewaskan seluruh 66 penumpang dan awak pesawat penerbangan dari Paris menuju Kairo.

Meskipun penyebab kecelakaan maut itu belum ditentukan, sejumlah anggota Kongres Amerika menuntut supaya pemeriksaan di bandara dilakukan secara menyeluruh dan cepat.

Bencana EgyptAir menambah pertanyaan dan keprihatinan ketika warga Amerika yang bepergian dengan pesawat udara mengalami antrian panjang dan penundaan melewati pos keamanan. Sejumlah anggota Kongres menuduh ISIS sebagai pelaku kecelakaan pekan lalu itu.

“Kami tahu mereka telah berhasil membuat pesawat yang terbang dari Mesir ke Rusia jatuh”, ujar anggota Kongres dari fraksi Republik Ed Royce dalam program televisi ABC “This Week”.

Royce mengatakan, "Kami tahu mereka sedang mengupayakan bom yang tidak bisa dideteksi."

Jika para anggota Kongres mengasumsikan adanya peningkatan ancaman teroris – hingga bukti membuktikan sebaliknya – maka tekanan akan diarahkan terhadap pada petugas pemeriksaan federal di bandara, yang dilaporkan kekurangan petugas dan kelebihan beban, bahkan pada hari-hari yang tidak sibuk.

“Salah satu kesulitan yang kami hadapi adalah masalah manajemen di TSA," tambah Royce.

Tahun lalu beberapa laporan mengemuka tentang petugas-petugas federal yang gagal mendeteksi senjata api dan bahan peledak palsu dalam sejumlah besar uji yang mengkhawatirkan.

Badan Urusan Keamanan Transportasi TSA berkeras bahwa kesenjangan dan kerentanan itu sudah diperbaiki. [em/ii]