Sedikitnya dua orang cedera dalam bentrokan hari Selasa, sehari setelah satu orang tewas dan 20 lainnya cedera di tambang Letpadaung di bagian utara negara itu.
Seorang warga lokal mengatakan kepada VOA, para demonstran itu menentang rencana perluasan tambang yang akan membuat warga desa terpaksa dipindahkan.
Wan Bao, perusahaan China yang mengoperasikan tambang itu sebagai proyek gabungan dengan Myanmar, merilis pernyataan lewat situsnya hari Selasa yang menyatakan belasungkawa atas korban tewas hari Senin.
Mereka juga mengatakan sebagian besar warga mendukung rencana perluasan itu dan dua persen laba tambang itu akan digunakan untuk mengembangkan masyarakat lokal. Namun dukungan warga yang diklaim perusahaan itu tidak bisa diverifikasi secara independen.
Perluasan tambang itu telah sering menyulut protes dari warga lokal yang mengatakan tidak mendapat ganti rugi memadai atas tanah mereka dan khawatir akan dampak lingkungan proyek tersebut.