Operasi itu menarget tersangka jaringan pembuat bom setelah terjadi serangkaian ledakan mematikan di Filipina bagian selatan.
MANILA, FILIPINA —
Militer Filipina mengatakan kelompok Abu Sayyaf sebelumnya merencanakan serangkaian serangan pada akhir bulan Ramadan. Dalam dua pekan terakhir, lima ledakan yang diduga merupakan operasi dari dua kelompok pemberontak, telah menewaskan 16 orang dan melukai sejumlah orang lainnya.
Dalam pidato di sebuah pertemuan bisnis di Davao City, sebelah barat daya lokasi ledakan tersebut, yang disiarkan televisi secara nasional, Presiden Benigno Aquino memberi peringatan keras kepada pelaku-pelaku ledakan itu.
“Mereka yang menantang pemerintah, akan menghadapi reaksi negara yang berat, dalam dan sangat besar," tandasnya. "Anda tak dapat mengganggu upaya menuju perdamaian dan stabilitas yang akan mengarah pada peluang pembangunan Mindanao."
Dalam salah satu kasus ledakan, polisi telah menuntut enam tersangka pelaku yang diduga merupakan anggota kelompok kecil yang menyerukan negara Islam merdeka. Kelompok lainnya, Bangsamoro Islamic Freedom Movement, mengklaim bertanggungjawab atas serangan terhadap sebuah truk militer. Pihak berwenang belum mengumumkan nama-nama tersangka dalam tiga ledakan lainnya.
Presiden Benigno Aquino dalam sebuah konferensi pers setelah pidatonya mengatakan tim keamanan sedang mencermati tiga kelompok yang diduga bergabung dan merencanakan untuk mengganggu perundingan damai dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF), kelompok pemberontak Muslim terbesar di Filipina.
Ketua tim perunding MILF, Mohager Iqbal, mengatakan militan lain mungkin melakukan kekacauan, tetapi mereka tidak akan mundur dari perundingan damai. “Sebaliknya saya kira hal ini memperkuat alasan bagi berbagai pihak untuk menemukan cara yang lebih cepat menuju proses perdamaian hingga kesepakatan komprehensif ditandatangani pihak-pihak tersebut," ujarnya.
Mitra Iqbal di panel perdamaian pemerintah menyetujui hal itu dengan mengatakan perdamaian abadi akhirnya akan mengucilkan kelompok semacam itu.
Iqbal mengatakan panel perdamaian MILF telah memerintahkan komite gencatan senjatanya untuk menyelidiki siapa yang berada di balik serangkaian pemboman itu dan alasannya..
Militer Filipina juga meningkatkan keamanan di kawasan itu. Juru bicara militer Filipina, Ramon Zagala, mengatakan satu divisi infrantri yang berada di pusat pergolakan itu disiagakan penuh..
Dalam pidato di sebuah pertemuan bisnis di Davao City, sebelah barat daya lokasi ledakan tersebut, yang disiarkan televisi secara nasional, Presiden Benigno Aquino memberi peringatan keras kepada pelaku-pelaku ledakan itu.
“Mereka yang menantang pemerintah, akan menghadapi reaksi negara yang berat, dalam dan sangat besar," tandasnya. "Anda tak dapat mengganggu upaya menuju perdamaian dan stabilitas yang akan mengarah pada peluang pembangunan Mindanao."
Dalam salah satu kasus ledakan, polisi telah menuntut enam tersangka pelaku yang diduga merupakan anggota kelompok kecil yang menyerukan negara Islam merdeka. Kelompok lainnya, Bangsamoro Islamic Freedom Movement, mengklaim bertanggungjawab atas serangan terhadap sebuah truk militer. Pihak berwenang belum mengumumkan nama-nama tersangka dalam tiga ledakan lainnya.
Presiden Benigno Aquino dalam sebuah konferensi pers setelah pidatonya mengatakan tim keamanan sedang mencermati tiga kelompok yang diduga bergabung dan merencanakan untuk mengganggu perundingan damai dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF), kelompok pemberontak Muslim terbesar di Filipina.
Ketua tim perunding MILF, Mohager Iqbal, mengatakan militan lain mungkin melakukan kekacauan, tetapi mereka tidak akan mundur dari perundingan damai. “Sebaliknya saya kira hal ini memperkuat alasan bagi berbagai pihak untuk menemukan cara yang lebih cepat menuju proses perdamaian hingga kesepakatan komprehensif ditandatangani pihak-pihak tersebut," ujarnya.
Mitra Iqbal di panel perdamaian pemerintah menyetujui hal itu dengan mengatakan perdamaian abadi akhirnya akan mengucilkan kelompok semacam itu.
Iqbal mengatakan panel perdamaian MILF telah memerintahkan komite gencatan senjatanya untuk menyelidiki siapa yang berada di balik serangkaian pemboman itu dan alasannya..
Militer Filipina juga meningkatkan keamanan di kawasan itu. Juru bicara militer Filipina, Ramon Zagala, mengatakan satu divisi infrantri yang berada di pusat pergolakan itu disiagakan penuh..