Pasukan pemerintah India menewaskan lima tersangka militan dalam dua bentrokan di Kashmir yang dikuasai India, Selasa (12/10), sehari setelah pemberontak menewaskan lima tentara dalam baku tembak di wilayah yang disengketakan.
Polisi mengungkapkan, bentrokan pertama meletus setelah serangan oleh tentara dan polisi kontrapemberontakan di daerah Imamsahab di distrik Shopian, Kashmir Selatan.
Pasukan keamanan itu mengepung daerah tersebut, Senin malam (11/10), sementara para gerilyawan menolak untuk menyerah sehingga memicu baku tembak. Tiga gerilyawan tewas dalam bentrokan yang berlanjut hingga Selasa pagi itu, kata polisi.
Sejumlah warga mengatakan pasukan India meledakkan sebuah rumah warga sipil dengan bom dalam bentrokan itu, taktik umum yang dilakukan oleh pasukan India di Kashmir.
Dalam bentrokan terpisah pada Selasa (12/10), dua tersangka militan tewas di sebuah kebun apel dalam operasi kontrapemberontakan di desa Feeripora, yang juga terletak di distrik Shopian, kata polisi.
Pada Senin (11/10), lima tentara India tewas dalam baku tembak paling mematikan dengan gerilyawan tahun ini di kawasan hutan di distrik Surankote, Kashmir Selatan. Letnan Kolonel Devender Anand, juru bicara militer India, mengatakan pasukan melanjutkan operasi pencarian para tersangka militan di daerah itu pada Selasa.
BACA JUGA: Lima Tentara India Tewas dalam Baku Tembak di KashmirKekerasan meningkat setelah pasukan pemerintah menggelar operasi besar-besaran di Lembah Kashmir menyusul serangkaian pembunuhan di kota utama kawasan itu, Srinagar, pekan lalu.
Polisi menahan lebih dari 700 orang untuk diinterogasi setelah sejumlah tersangka militan menembak mati seorang ahli kimia Hindu Kashmir terkemuka, dua guru sekolah agama Hindu dan Sikh, dan penjual makanan jalanan Hindu dari negara bagian Bihar, India Timur.
Polisi dalam sebuah pernyataan mengatakan salah satu gerilyawan yang terbunuh pada hari Selasa (12/10) terlibat dalam pembunuhan penjual makanan jalanan itu.
India dan Pakistan sama-sama mengklaim wilayah Kashmir yang terbagi sebagai wilayah mereka secara keseluruhan.
Pemberontak di bagian Kashmir yang dikuasai India telah memerangi pemerintahan New Delhi sejak 1989. Sebagian besar Muslim Kashmir mendukung tujuan pemberontak untuk menyatukan wilayah itu, baik di bawah pemerintahan Pakistan atau sebagai negara merdeka tersendiri.
India menegaskan militansi Kashmir adalah terorisme yang disponsori Pakistan. Pakistan membantah tuduhan itu, dan sebagian besar warga Kashmir menganggapnya sebagai perjuangan kemerdekaan yang sah.
Puluhan ribu warga sipil, pemberontak dan tentara pemerintah tewas dalam konflik tersebut. [ab/uh]