Berbagai Reaksi Dunia atas Wafatnya Pemimpin Korea Utara

Warga Korea Utara berduka atas kepergian pemimpin negaranta King Jong-II (19/12).

Berita meninggalnya pemimpin Korea Utara Kim Jong Il telah mendatangkan reaksi dari seluruh dunia.

Di Washington, Presiden Amerika Barack Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton telah diberitahu mengenai kematian pemimpin Korea Utara tersebut.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Senin dini hari, Gedung Putih mengatakan mereka berhubungan dengan sekutu-sekutu di Korea Selatan dan Jepang. Gedung Putih mengatakan Obama berbicara dengan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak dan menegaskan kembali dukungan Washington pada kestabilan semenanjung Korea, dan pada kebebasan serta keamanan sekutu-sekutunya. Pernyataan itu mengatakan kedua pemimpin sepakat mengarahkan tim keamanan nasional mereka untuk meneruskan koordinasi secara erat.

Di Korea Selatan, Presiden Lee membatalkan semua acara yang sudah dijadwalkan. Pemimpin Korea Selatan itu mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional dan menyiagakan angkatan bersenjata Korea Selatan, dan pengintaian dari udara ditingkatkan atas sepanjang perbatasan Korea Utara.

Kedua Korea masih secara teknis berperang karena perang tiga tahun mereka berakhir hanya dengan gencatan senjata tahun 1953.

Di Tokyo, Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda mengadakan pertemuan dengan para penasehat tinggi untuk merumuskan tanggapan atas meninggalnya pemimpin Korea Utara itu.

Kantor berita Tiongkok, Xinhua, mengatakan para pejabat di Beijing berduka oleh kabar meninggalnya Kim Jong-Il dan telah menyampaikan duka-cita kepada rakyat Korea Utara.Tiongkok dianggap sekutu paling erat dan mitra dagang Korea Utara.

Di London, Menteri Luar Negeri William Hague mengatakan meninggalnya Kim dapat menjadi saat menentukan bagi Korea Utara.