Berencana Bom Pesaing di Perancis, Diplomat Iran Ditangkap

Seorang ahli penjinak bom terlihat memeriksa sebuah mobil di kawasan Woluwe St. Pierre di Brussels, 30 Juni 2018. (RTL Television)

Surat kabar Jerman mengatakan polisi setempat telah menangkap seorang diplomat Iran di jalan raya di Jerman tenggara karena diduga terlibat dalam rencana pemboman suatu acara kelompok oposisi Iran di Perancis.

Dalam laporan yang diterbitkan Senin (2/7/2018), surat kabar “Bild” mengidentifikasi diplomat yang ditangkap itu sebagai Assadollah A., berusia 47 tahun dan bekerja di Kedutaan Besar Iran di Wina, Austria.

Seorang wartawan yang berkantor di Berlin dan menggarap laporan itu mengatakan kepada VOA, beberapa petugas keamanan Jerman mengatakan kepada surat kabar “Bild” bahwa polisi menghentikan mobil sewaan yang dikendarai diplomat itu di jalan raya di negara bagian Bavaria, Minggu (1/7/2018) malam, waktu setempat.

Wartawan itu mengatakan ada beberapa orang lain di dalam mobil, dan identitas mereka belum dikonfirmasi. Ditambahkan, polisi Jerman menduga diplomat itu memiliki bahan peledak di dalam mobil tersebut, tetapi tidak menemukannya.

Otorita Belgia, Senin, mengatakan diplomat Iran, yang namanya sudah dikonfirmasi itu, ditangkap di Jerman sebagai kontak dari sepasang suami istri asal Iran yang ditangkap sebelumnya oleh polisi Belgia di Brussels. Mereka mengatakan polisi menangkap pasangan yang memiliki 500 gram peledak rakitan TATP itu pada Sabtu (30/6/2018). Piranti untuk meledakkan bom juga ditemukan di mobil pasangan itu.

Kejaksaan Belgia menyebut nama suami istri itu sebagai Amir S., usia 38 tahun, dan Nasimah N., usia 33 tahun. Pasangan suami-istri itu dicurigai berkomplot untuk membom sebuah pertemuan Dewan Nasional Perlawanan Iran NCRI di Kota Villepinte, di dekat Paris.

Tim jaksa menuntut pasangan itu dengan pasal percobaan pembunuhan oleh teroris dan mempersiapkan aksi terorisme.

“Kami tidak tahu pasti apa yang dilakukan diplomat Iran itu di Bavaria,” ujar wartawan “Bild” itu, dan menambahkan “mungkin ia berada di Belgia mengadakan pertemuan dengan pasangan yang kemudian ditangkap itu, dan pulang kembali ke Austria lewat Jerman.”

Seorang pejabat kehakiman Perancis mengatakan kepada kantor berita Perancis AFP, polisi telah menangkap tiga orang lain yang juga berasal dari Iran dalam kaitan dengan dugaan rencana pemboman itu, tetapi membebaskan dua diantaranya pada Senin karena kurang bukti. [em/al]