Bersiap Hadapi Unjuk Rasa, Mal-Mal di Hong Kong Tutup Lebih Awal

Para pengunjuk rasa menginjak bendera China dalam unjuk rasa di sebuah mall di Hong Kong, 22 September 2019.

Para pengunjuk rasa di Hong Kong kembali bersiap untuk menggelar demonstrasi di sekitar kota pada Kamis (10/10). Untuk mengantisipasi agar tidak menjadi target serangan, pusat-pusat perbelanjaan tutup lebih awal.

Reuters melaporkan layanan kereta metro, yang paling terdampak dalam kerusuhan yang diwarnai kekerasan, juga akan tutup lebih awal.

Hong Kong adalah satu dari kota-kota tujuan wisata belanja papan atas. Tapi unjuk rasa dengan kekerasan yang sudah berlangsung selama empat bulan mencoreng reputasi itu. Banyak toko-toko dirusak dan pusat-pusat perbelanjaan kini menjadi tempat para pengunjuk rasa melakukan aksi duduk.

Akibat kerusuhan tersebut, pusat keuangan Asia itu mengalami resesi untuk pertama kali dalam satu dekade. Retail dan pariwisata adalah sektor-sektor yang terkena dampak paling keras.

Para pengunjuk rasa beradu strategi dengan polisi. Mereka mengorganisasi unjuk rasa di tempat-tempat yang berbeda melalui media sosial hingga membuat pasukan keamanan kewalahan.

Apple Inc pada Rabu menghapus aplikasi yang digunakan para pengunjuk rasa untuk melacak gerakan polisi. Langkah itu memicu protes pengunjuk rasa. Mereka mengatakan akan “mengunjungi” toko Apple di Hong Kong.

Kerusuhan terjadi lebih dari empat bulan lalu. Awalnya unjuk rasa itu untuk menentang RUU Ekstradisi, yang sekarang sudah dicabut. Namun kemudian berkembang menjadi gerakan pro-demokrasi di tengah ketakutan China akan menganggu kebebasan Hong Kong. [ft/dw]