Bertambah, Korban Tewas Akibat Gempa Kuat di Jepang Utara 

Seorang petugas keamanan memeriksa lokasi yang terdampak gempa di Kiyota, di pinggiran kota Sapporo, Hokkaido, kawasan utara Japan, 7 September 2018.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan sedikitnya 16 orang telah tewas dan 26 lainnya hilang setelah gempa berkekuatan 6,7 SR yang mengguncang pulau di bagian utara, Hokkaido.

Petugas penyelamat, dengan menggunakan bulldozer dan anjing pelacak, bekerja sepanjang Jumat ini untuk mencari para penyintas.
Sistem kereta api Hokkaido dan bandara utamanya, New Chitose Airport, tutup setelah gempa hari Kamis, tetapi telah mulai kembali beroperasi.

Hampir separuh dari 3 juta rumah di pulau itu masih mengalami listrik padam. Para pejabat memperingatkan bahwa mungkin perlu waktu satu pekan sebelum aliran listrik pulih.

Dinas Meteorologi Jepang menyatakan pusat gempa, yang mengguncang pada kedalaman 40 kilometer, berlokasi di sebelah timur kota Tomakomai. Gempa ini memicu tanah longsor besar-besaran yang menimbun ratusan rumah dan menimbulkan aliran lumpur yang melalui jalan-jalan desa.

Tiga reaktor di PLTN Tomari sedang ditutup untuk pemeriksaan keselamatan rutin sewaktu gempa terjadi. Para pejabat mengatakan para petugas kemudian menggunakan generator cadangan.

Pada Maret 2011, gempa bumi dan tsunami melanda Jepang Timur Laut, merusak PLTN Dai-ichi di Fukushima.

Jepang terletak di kawasan Cincin Api, suatu kawasan patahan lempeng bumi di Samudra Pasifik yang secara seismik aktif, yang membuat kawasan itu rawan gempa bumi dan aktivitas gunung berapi. [uh]