Presiden terpilih AS Joe Biden siap membahas pandemi virus corona dan musim liburan akhir tahun dalam pidato hari Rabu (25/11).
Pidato itu disampaikan sehari menjelang libur Thanksgiving di AS, masa ketika jutaan orang Amerika biasanya berkumpul bersama keluarga, banyak di antaranya yang harus bepergian untuk itu. Tetapi tahun ini, dengan melonjaknya infeksi Covid-19 di seluruh penjuru AS, pemerintah federal telah memaksa warga agar tetap tinggal di rumah.
Kantor transisi Biden menyatakan ia akan “membahas pengorbanan bersama yang dilakukan rakyat Amerika pada musim liburan akhir tahun dan menyatakan bahwa kita dapat dan akan bersama-sama melalui krisis yang sekarang ini.”
Pada hari Selasa (24/11), Biden menyatakan bahwa AS “siap untuk memimpin dunia, tidak menarik diri darinya,” mengisyaratkan perubahan tajam dari kebijakan America First atau mendahulukan Amerika di bawah Presiden Donald Trump selama empat tahun ini.
Sementara ia bersiap-siap untuk mengawali masa jabatannya pada 20 Januari, Biden mengatakan negara ini “siap untuk menghadapi musuh-musuh kita, tidak menolak sekutu-sekutu kita. Dan siap untuk membela nilai-nilai kita.”
BACA JUGA: Transisi Pemerintahan Biden DimulaiDari pusat transisi di kampung halamannya di Wilmington, Delaware, presiden terpilih memperkenalkan para pejabat tertinggi dalam bidang kebijakan luar negeri dan keamanan nasionalnya.
“Ini mewujudkan keyakinan inti saya bahwa Amerika paling kuat ketika bekerja bersama dengan sekutu-sekutunya,” ujarnya. “Itulah cara kita benar-benar menjaga Amerika tetap aman tanpa terlibat dalam konflik militer yang tidak perlu, musuh-musuh kita terkendali dan teroris terpojok.”
Pilihan Biden, terutama Antony Blinken sebagai menteri luar negeri, memiliki sudut pandang globalis yang sangat berbeda dari sudut pandang pemerintahan Trump.
Di bawah Trump, AS kerap berselisih dengan sekutu-sekutu Barat lamanya sementara pemimpin AS itu tampak relaks dengan autokrat seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Biden mengatakan, “Amerika memimpin bukan hanya dengan contoh kekuatan kita, tetapi dengan kekuatan contoh kita.”
BACA JUGA: Pilihan Calon Anggota Kabinet Biden DipujiIa mengatakan para pejabat yang ia tunjuk “bukan hanya akan memperbaiki, mereka akan menata kembali kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika bagi generasi mendatang. Dan mereka akan memberitahu saya apa yang perlu saya ketahui, bukan apa yang ingin saya ketahui.”
Selain Blinken, Biden menunjuk mantan menteri luar negeri John Kerry untuk posisi baru sebagai utusan khusus presiden dalam urusan iklim, serta posisi di Dewan Keamanan Nasional. Menurut tim transisi Biden, ini mencerminkan komitmen presiden mendatang untuk menangani perubahan iklim sebagai prioritas keamanan nasional yang mendesak.
Biden memilih Alejandro Mayorkas sebagai Menteri Keamanan Dalam Negeri. Pengacara Amerika keturunan Kuba ini adalah mantan deputi menteri di departemen tersebut. Jika dikukuhkan Senat, ia akan menjadi keturunan Amerika Latin dan imigran pertama yang memimpin departemen tersebut.
Biden memilih mantan duta besar Linda Thomas-Greenfield, perempuan kulit hitam dan berpengalaman 35 tahun sebagai diplomat dengan penugasan di empat benua, sebagai utusan AS untuk PBB. Biden menaikkan jabatan itu setara menteri di kabinet.
Presiden terpilih juga menunjuk perempuan lainnya, Avril Haines, sebagai direktur intelijen nasional. Ia adalah mantan deputi direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) dan deputi penasihat keamanan nasional. Ia akan menjadi perempuan pertama yang memimpin komunitas intelijen AS jika dikukuhkan.
Jake Sullivan, penasihat kebijakan luar negeri Biden, ditunjuk sebagai penasihat keamanan nasional Biden.
Presiden terpilih dan para pejabat yang baru ditunjuk itu mengenakan masker ketika mereka sedang tidak berbicara, suatu pengingat bagi rakyat Amerika bahwa negara ini sedang menghadapi lonjakan jumlah kasus virus corona baru. AS akan menyetujui tiga vaksin yang dapat mulai mengendalikan pandemi, tetapi kebanyakan rakyat Amerika belum akan mendapatkan vaksinasinya hingga tahun 2021.
Biden juga berencana mengangkat Janet Yellen, mantan Gubernur Bank Sentral, sebagai menteri keuangan. Jika dikukuhkan, Yellen, 74 tahun, akan menjadi perempuan pertama yang memimpin departemen itu.
Biden belum memutuskan anggota Kabinet lainnya.
Sementara itu Trump masih melanjutkan upaya hukumnya yang kemungkinan kecil akan berhasil untuk membatalkan kemenangan Biden dalam pemilu 3 November lalu.
Pada Senin (23/11) malam, ia menyetujui pemerintahannya untuk membuat “kepastian” bahwa Biden kemungkinan besar adalah pemenang pemilu, yang memungkinkan transisi Biden melangkah maju.
Namun, ia tidak mengaku kalah dan terus mengajukan gugatan hukum terhadap hasil pemilu lalu. [uh/ab]