Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Jumat (5/7) bersikeras untuk tetap bertarung dalam pemilihan presiden melawan Donald Trump. Dia menyesalkan penampilannya yang buruk dalam debat pekan lalu yang disebabkan oleh kondisi kesehatannya yang kurang baik akibat flu. Biden berusaha menghidupkan kembali kampanyenya melalui wawancara televisi yang dianggap krusial.
Ketika kekhawatiran timbul di kalangan pemilih, anggota parlemen, dan donor Partai Demokrat, pertemuan langsung dengan jaringan ABC dianggap sebagai salah satu momen paling signifikan dalam karier panjang pria berusia 81 tahun tersebut.
"Saya sakit, saya merasa kurang enak badan... Kami mencoba mencari tahu apa yang salah," kata Presiden dalam kutipan wawancara TV pertamanya sejak debat dengan Donald Trump pada pekan lalu.
"Mereka melakukan tes untuk memeriksa apakah saya terkena infeksi atau tidak, Anda tahu, virus. Ternyata tidak. Saya hanya terkena flu yang sangat parah."
Dalam rekaman tersebut, Biden terdengar serak dan memberikan jawaban yang kurang meyakinkan, yang mungkin tidak memenuhi harapan Partai Demokrat.
Tim kampanye Trump dengan cepat menanggapi penampilan Biden dengan ejekan melalui cuitan di X "Biden terdengar hebat!"
Pertemuan tersebut, yang akan ditayangkan secara penuh pada Jumat malam, terjadi setelah penampilan debat Biden di Atlanta yang menimbulkan kekhawatiran di dalam partainya dan menimbulkan seruan agar dia mundur dari pencalonan.
Tim kampanye Biden menolak keras usulan agar ia mundur dan, hanya beberapa jam sebelum wawancara dengan ABC, merilis jadwal perjalanan kampanye yang agresif pada Juli.
Saat berpidato dalam rapat umum kampanye di Madison, Wisconsin, presiden menyampaikan pidato dengan penuh semangat. Ia dengan tegas menyatakan, "Saya tetap dalam pilpres ini. Saya akan mengalahkan Donald Trump."
Jajak Pendapat Mengarah ke Trump
“Mari kita fokus pada hal yang benar-benar penting,” kata Biden, terlihat membaca dari teleprompter. "Kita sedang menghadapi pembohong terbesar dan ancaman terbesar... terhadap demokrasi kita dalam sejarah Amerika -- itu bukan hiperbola."
Jajak pendapat pasca-debat menunjukkan semakin besarnya suara yang mendukung Trump. Setidaknya tiga anggota Kongres dari Partai Demokrat meminta Biden untuk mundur, begitu pula beberapa surat kabar besar dan sejumlah komentator politik pendukung Partai Demokrat.
Pewaris Disney yang kaya dan pendukung Partai Demokrat, Abigail Disney, mengatakan kepada CNBC bahwa dia berencana untuk menahan donasinya ke partai tersebut sampai Biden mundur. Ia dengan gamblang mengatakan bahwa "jika Biden tidak mundur, Partai Demokrat akan kalah" pada November.
“Ini kenyataan, bukan sikap tidak hormat,” katanya.
Ketua Komite Intelijen Senat Mark Warner telah mendekati rekan-rekan Demokratnya untuk mengadakan pembicaraan pada hari Senin mengenai masa depan Biden, menurut laporan beberapa media AS.
BACA JUGA: Biden: Saya "Tidak akan Pergi Ke Mana Pun"Mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi, salah satu tokoh Partai Demokrat yang paling berpengaruh, menganggap Biden perlu melakukan lebih banyak wawancara besar untuk membuktikan kemampuan dirinya.
Sementara itu, Trump menantang Biden untuk melakukan debat lain, atau melakukan "diskusi menyeluruh", dengan mengatakan bahwa dia siap "kapan saja, di mana saja, di mana saja."
Di tengah spekulasi yang beredar mengenai kemungkinan pergantian calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, wakil presiden perempuan pertama AS, tiba-tiba menjadi sorotan.
Mantan jaksa penuntut berusia 59 tahun itu memberikan dukungan penuh kepada Biden di depan umum. Namun, dia tetap menjadi alternatif utama jika Biden memutuskan untuk mundur. [ah/ft]