Presiden AS Joe Biden, Selasa (25/1) memperingatkan tentang konsekuensi “keras” dan “sangat besar” bagi Presiden Rusia Vladimir Putin – termasuk sanksi-sanksi pribadi terhadap Putin sendiri – jika pemimpin Rusia itu memobilisasi sekitar 127 ribu tentara yang bersiap menyerang di perbatasan Ukraina.
“Saya telah menjelaskan sejak awal kepada Presiden Putin bahwa jika ia bergerak memasuki Ukraina, akan ada konsekuensi keras, termasuk sanksi ekonomi yang signifikan, dan saya merasa berkewajiban untuk meningkatkan kehadiran kami, kehadiran NATO, di perbatasan timur, Polandia, Romania dan sebagainya,” kata Biden. Ia menambahkan, jika Putin bergerak masuk dengan semua pasukan itu, ini akan menjadi invasi terbesar sejak Perang Dunia II. Ini akan mengubah dunia.
Ia juga menekankan bahwa tak satu pun dari 8.500 tentara AS yang disiagakan pekan ini yang akan dikerahkan memasuki teritori Ukraina, dan mereka akan dikerahkan sebagai bagian dari operasi NATO, bukan operasi tunggal AS. Biden tidak mengatakan kapan ia akan memutuskan untuk memerintahkan pasukan itu mulai bergerak.
BACA JUGA: Militer AS Kirim Senjata untuk UkrainaBiden mengatakan AS memiliki “kewajiban suci” untuk membantu sekutu-sekutu di NATO yang menghadapi ancaman. Ukraina bukan anggota NATO, meskipun negara itu menginginkannya. Namun, negara tetangganya, Rusia, menganggap kemungkinan menjadi anggota NATO itu sebagai ancaman dan telah menuntut agar aliansi keamanan tersebut melarang Ukraina menjadi anggotanya. Putin telah menyatakan ia tidak berniat untuk menginvasi Ukraina tetapi menganggap ekspansi NATO ke timur sebagai ancaman.
“Saya telah berbicara dengan setiap sekutu NATO kami … secara virtual, dan kami semua sependapat,” kata Biden. “Kami harus membuatnya jelas bahwa tidak ada alasan bagi siapa pun, anggota NATO, untuk khawatir apakah kita – NATO – akan datang membela mereka atau tidak.”
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menggunakan pidatonya di televisi pada hari Selasa untuk mendesakkan sikap tenang di dalam negeri.
Zelenskiy mengatakan rencana sedang dibuat baginya untuk bertemu dengan para pemimpin Rusia, Jerman dan Prancis. Para pejabat dari keempat negara itu dijadwalkan mengadakan pembicaraan Rabu di Paris.
Presiden Prancis Emmanuel Macron Selasa mengatakan ia akan meminta klarifikasi mengenai niat Rusia dalam percakapan telepon dengan Putin yang dijadwalkan berlangsung Jumat mendatang.
BACA JUGA: Biden: Pasukan AS tidak akan Masuk ke UkrainaJuru bicara Pentagon John Kirby, menanggapi pertanyaan dari VOA¸ Selasa mengatakan, pasukan Rusia telah berkembang secara “konsisten” tetapi tidak secara “dramatis.”
“Kami telah melihat akumulasi kekuatan tempur secara konsisten oleh Rusia di bagian barat negara mereka di sekitar perbatasan dengan Ukraina dan Belarus,” kata Kirby.
Sebelumnya, AS memperingatkan bahwa jika Rusia menginvasi Ukraina, negara itu akan menghadapi konsekuensi ekonomi yang lebih cepat dan lebih keras daripada yang dihadapi sewaktu Moskow menganeksasi Semenanjung Krimea di Ukraina pada tahun 2014. [uh/ab]