Biden Salahkan 'Politisi Partai Republik Ekstrem' karena Ancam Tutup Pemerintah AS

Presiden AS Joe Biden berbicara di Rose Garden Gedung Putih di Washington, AS, 22 September 2023. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)

Presiden Joe Biden pada Sabtu (23/9) menyalahkan "sekelompok kecil anggota Partai Republik yang ekstrem" terkait kebuntuan masalah anggaran yang membuat pemerintah AS terancam menutup kegiatan operasinya dalam tempo sepekan. Biden mendesak para anggota parlemen untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Berbicara pada jamuan makan malam penghargaan Kaukus Hitam Kongres, Biden mengatakan dia dan anggota DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy sebelumnya sudah mencapai kesepakatan terkait anggaran belanja pemerintah.

“Sekarang sekelompok kecil anggota Partai Republik yang ekstrem tidak ingin menjalankan kesepakatan itu sehingga sekarang semua orang di Amerika terpaksa menanggung akibatnya,” katanya.

Anggota parlemen AS memiliki waktu hingga 30 September tengah malam untuk mencapai kesepakatan mengenai Rancangan Undang-Undang Anggaran, sebelum dana untuk layanan pemerintah akan habis.

BACA JUGA: RUU Anggaran Masih Mentok, Gedung Putih Bersiap Hadapi Penghentian Kegiatan Pemerintah

"Mendanai pemerintah adalah salah satu tanggung jawab paling mendasar Kongres. Sudah waktunya bagi Partai Republik untuk mulai melakukan pekerjaan yang telah mereka pilih sesuai dengan pilihan Amerika. Mari kita selesaikan ini," tambah Biden.

Penutupan pemerintahan akan membahayakan keuangan ratusan ribu pekerja di taman federal, museum, dan tempat-tempat lain. Namun hal ini juga dapat menimbulkan dampak politik yang signifikan bagi Biden, yang mencalonkan diri kembali.

Gedung Putih menginginkan rancangan undang-undangan (RUU) Anggaran apa pun yang disahkan oleh anggota parlemen mencakup bantuan militer dan kemanusiaan sebesar $24 miliar untuk Kyiv.

Meskipun rencana tersebut didukung oleh Partai Demokrat dan Republik di Senat, rencana tersebut ditentang secara radikal oleh beberapa anggota DPR.

Pemungutan suara anggaran di Kongres seringkali berubah menjadi perselisihan antara kedua partai karena masing-masing kubu menggunakan prospek penutupan pemerintahan untuk mendapatkan konsesi dari pihak lain – hingga solusi ditemukan pada menit-menit terakhir. [ah/ft]