Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden “sangat prihatin” soal bocornya dokumen-dokumen rahasia terkait persiapan kemungkinan serangan balasan Israel ke Iran.
Para pejabat AS mengonfirmasi pada hari Sabtu (19/10) bahwa pemerintah AS sedang menyelidiki pengungkapan dokumen-dokumen rahasia secara tidak sah yang membahas rencana Israel untuk menyerang Iran itu.
Kirby mengatakan pada Senin (21/10) bahwa pemerintah AS masih belum yakin apakah informasi rahasia itu terungkap ke muka umum karena pembocoran atau peretasan.
BACA JUGA: AS Selidiki Pembocoran Dokumen Rahasia Terkait Rencana Serangan Israel“Saat ini kami belum memiliki indikasi apa pun yang menunjukkan kemungkinan akan ada dokumen lain seperti ini yang akan terungkap ke muka umum,” ujar Kirby.
Dokumen-dokumen yang bocor itu diatribusikan kepada Badan Intelijen Geospasial dan Badan Keamanan Nasional AS, yang menjelaskan bahwa Israel masih menempatkan aset-aset militernya untuk melancarkan serangan militer balasan atas serangan rudal balistik Iran pada 1 Oktober lalu. Dokumen itu dibagikan di antara “Lima Mata”, yaitu AS, Inggris, Kanada, Selandia Baru dan Australia.
Dokumen yang diberi label “top secret”, alias “sangat rahasia”, itu diunggah ke aplikasi perpesanan Telegram. [rd/ab]