Joe Biden, Presiden AS dari Partai Demokrat, menghadiri Parade Hari Buruh di Philadelphia hari Senin (4/9). Ia berbicara tentang pentingnya serikat pekerja. Ia sering mengatakan bahwa ia adalah presiden paling proserikat pekerja dalam sejarah.
“Kelas menengah membangun Amerika dan serikat pekerja membangun kelas menengah. Itu fakta," ujar Biden.
Berbicara kepada anggota serikat pekerja, Biden membandingkan apa yang dikatakannya sebagai rekor penciptaan lapangan kerja di bawah pemerintahannya dengan apa yang ia katakan sebagai hilangnya lapangan pekerjaan semasa pemerintahan Donald Trump, pendahulunya dari Partai Republik dan kemungkinan lawannya pada pilpres 2024.
BACA JUGA: Biden Sebut Perekonomian AS Bangkit Berkat UU Pengurangan Inflasi“Dalam pemerintahan terakhir, kalian mengirim pekerjaan ke China. Kini kita membawa pulang pekerjaan dari China. Dalam pemerintahan terakhir, dana pensiun kalian terancam. Kami membantu menghemat jutaan dana pensiun dengan bantuan kalian.”
Biden menggambarkan dirinya sebagai presiden yang proserikat pekerja. Gedung Putih dalam beberapa bulan terakhir berupaya ‘menjual’ kebijakan ekonominya dengan nama “Bidenomics” ke masyarakat yang khawatir terhadap perekonomian, meskipun inflasi turun dan tingkat pengangguran rendah.
“Hampir 13.500.000 pekerjaan sejak saya dilantik pada Januari 2020; 800.000 pekerjaan baru manufaktur. Namun kalian tidak akan tahu itu karena yang kalian dengar hanya berita negatif. Kita sedang melewati masa ini, salah satu periode penciptaan lapangan pekerjaan terbesar dalam sejarah Amerika. Nyata. Itu fakta."
Biden juga menepiskan kekhawatiran akan usianya. Kepada para pendukung, ia mengatakan bahwa masa jabatannya yang lama di dunia politik telah memberinya “sedikit kebijaksanaan”.
“Kalian tahu, satu-satunya yang muncul seiring bertambahnya usia adalah sikap yang bijak dalam memutuskan sesuatu. Saya sudah melakukan ini lebih lama dari siapa pun. Dan coba tebak? Saya akan terus melakukannya dengan bantuan kalian.”
Your browser doesn’t support HTML5
Biden, yang akan berusia 80 pada November, adalah presiden tertua. Ia akan berusia 86 sebelum masa jabatan kedua berakhir. Sedangkan Trump, 77, akan berusia 82 ketika selesai menjabat jika ia menang pada pilpres 2024.
Sementara itu, terkait Hari Buruh, Biden menyatakan, ia tidak khawatir akan pemogokan buruh pabrik mobil. Menurutnya, itu tidak akan terjadi.
Akhir bulan lalu, serikat pekerja United Auto Workers (UAW) mengatakan para anggotanya memberikan suara mayoritas untuk menyetujui pemogokan di pabrik mobil Detroit Three jika tidak tercapai kesepakatan sebelum kontrak empat tahun sekarang ini berakhir pada 14 September.
"Tidak, saya tidak khawatir akan pemogokan... Saya kira itu tidak akan terjadi," kata Biden ketika tiba di Philadelphia.[ka/jm]
Your browser doesn’t support HTML5