“Inflasi melanda. Kejahatan tidak terkendali. Eropa kacau, Timur Tengah meledak, Iran semakin nekad. China sedang bergerak. Ini buruk, presiden yang buruk menyeret kita ke Perang Dunia ketiga,” komentar Trump.
Sementara itu Biden mengatakan Trump akan membuat Amerika mundur. “Semua kemajuan, semua kebebasan, semua peluang terancam. Trump berusaha membuat negara ini melupakan betapa gelap dan goncangnya keadaan ketika dia menjadi presiden. Hal itu tidak pernah akan kita lupakan.”
Sementara itu, poling opini masyarakat memperlihatkan, kontes pemilihan kali ini akan berlangsung secara ketat, sehingga hal-hal yang dipertaruhkan dalam perdebatan ini menjadi semakin penting, kata profesor jurnalisme Alan Schroeder dari Northeastern University.
“Saya berpendapat, hal-hal itu menimbulkan tekanan yang sama besar pada kedua kandidat, baik dari segi peluang yang diberikan perdebatan ini, maupun risikonya,” sebutnya.
Your browser doesn’t support HTML5
Perdebatan ini unik karena menampilkan seorang presiden yang menjabat dan seorang mantan, kata profesor ilmu komunikasi Kathleen Hall Jamieson. “Jadi publik akan mengenal kedua kandidat ini sebagai pribadi, akan tahu temperamen mereka, cara berfikir, disposisi mereka. Tetapi tahun ini karena usia keduanya, ada kebutuhan untuk pemilih bisa mengatakan, apakah mereka dari segi mental mampu menjabat dan stabil sebagai presiden AS,” jelasnya.
Perdebatan politik terkait dengan pesan dan momen, kata analis politik Brett O’Donnell.
“Anda perlu menanamkan pesan yang konsisten selama perdebatan, tetapi Anda juga harus menciptakan beberapa momen dalam perdebatan tentang sesuatu yang menyolok, yang akan diperhatikan pers dan memungkinkan Anda meraih keuntungan,” sebutnya.
Ini akan merupakan perdebatan kandidat presiden yang diselenggarakan paling dini dalam sejarah Amerika, di mana baik Trump maupun Biden belum dinominasikan secara resmi sebagai kandidat masing-masing partai. Masing-masing tidak akan mengucapkan pernyataan pembukaan pada Kamis malam, dan kedua kandidat akan dimatikan mikrofonnya saat mereka tidak memiliki giliran untuk berbicara. [jm/ns]