Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menguraikan sebuah inisiatif baru, pada Selasa (21/12), guna melawan varian Omicron dari virus corona yang merebak secara cepat di AS.
Inisiatif tersebut berupa pengerahan pekerja layanan kesehatan federal ke beberapa rumah sakit yang mengalami kekurangan personel, menempatkan stok peralatan medis di seluruh negara, dan menawarkan 500 juta paket tes COVID-19 gratis untuk warga Amerika.
BACA JUGA: WHO Tak Sarankan Acara Kumpul-kumpul di Tengah Perebakan OmicronPresiden Biden memaparkan rencananya tersebut dalam pidato di Gedung Putih ketika jumlah kasus virus corona baru di AS naik secara signifikan, di mana tercatat 143 ribu kasus baru pada Senin (20/12). Hampir tiga perempat dari kasus baru itu terkait dengan varian Omicron yang sangat menular.
Namun Biden mengatakan, orang yang sudah divaksinasi penuh, dan khususnya mereka yang sudah memperoleh suntikan penguat (booster), bisa secara aman merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga dan teman-teman mereka.
“Kita semua harus prihatin dengan Omicron, tetapi jangan panik,” katanya.
Ia lalu memperingatkan, “Kalau Anda tidak sepenuhnya divaksinasi, Anda harus prihatin.” Biden mengatakan 40 juta orang yang tidak divaksinasi di AS “memiliki kewajiban, tugas patriotik, terhadap negara Anda” untuk segera mendapatkan vaksin tersebut.
Selain itu, Biden menekankan, “Pilihan Anda bisa merupakan pilihan antara hidup dan mati. Tolong vaksinasi diri Anda. Ini satu-satunya hal bertanggung jawab yang dapat Anda lakukan.”
BACA JUGA: Selandia Baru Umumkan Langkah-langkah untuk Cegah Varian OmicronTetapi meskipun ancaman Omicron semakin besar, ia mengatakan AS tidak akan kembali ke masa awal dari pandemi virus corona pada Maret 2020, ketika ribuan bisnis dan sekolah terpaksa ditutup.
Presiden Biden berpesan pada warga Amerika, “Saya tahu Anda sudah capek. Saya tahu Anda bingung. Kita akan bersama-sama melewati ini. Tidak ada tantangan yang terlampau besar untuk Amerika.” [jm/my]