Toko-toko, hotel dan restoran di Paris hari Senin (3/12) mengevaluasi kerusakan akibat aksi-aksi protes akhir pekan yang kedua dengan kekerasan oleh "rompi kuning."
"Dampaknya parah dan berkelanjutan," kata Menteri keuangan Prancis, Bruno Le Maire, hari Senin, dengan catatan bahwa imbasnya bersifat nasional, meskipun Paris yang paling parah terkena dampaknya oleh gerakan itu.
Beberapa restoran mengalami kerugian 20 hingga 50 persen dari penghasilan mereka, dan beberapa toko eceran mengalami penurunan penjualan antara 20 dan 40 persen, kata Le Maire, setelah pertemuan dengan para wakil bisnis yang terimbas oleh protes tersebut.
Pemesanan hotel turun 15 hingga 25 persen, tambahnya.
BACA JUGA: Hampir 100 Cedera, 200 Ditangkap dalam Protes di ParisProtes yang diawali dengan demonstrasi yang dipersiapkan melalui media sosialuntuk tanggal 17 November guna memrotes pajak yang lebih tinggi atas BBM diesel itu, telah berubah menjadi sebuah tentangan yang lebih besar terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Banyak pengunjuk rasa mengenakan rompi neon kuning yang senantiasa tersedia di mobil-mobil para pengemudi Prancis.
Hampir 100 orang, termasuk 16 petugas polisi luka-luka, dan lebih dari 200 ditangkap setelah protes berubah menjadi kekerasan di pusat kota Paris hari Sabtu. (ps/is)