Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan penyelidikan korupsi terhadap praktek-praktek badan yang mengatur sepakbola dunia itu menjadi “noda dan mempermalukan” cabang olahraga sepakbola.
Berbicara dalam Kongres Tahunan FIFA ke-65 di Zurich, Blatter mengatakan federasi itu menghadapi “lebih banyak berita buruk” dan beberapa bulan mendatang akan menyulitkan FIFA, tetapi “penting untuk mengembalikan kepercayaan” kepada badan tersebut.
“Kita tidak bisa membiarkan reputasi sepakbola dan FIFA terseret dalam lumpur (masalah) ini lebih jauh lagi. Ini harus berhenti disini,” ujar Blatter.
Dua asosiasi sepakbola utama Eropa telah menyerukan Blatter untuk mengundurkan diri sebelum pemilihan presiden FIFA hari Jumat (29/5), tetapi Blatter menolak.
Presiden Serikat Asosiasi Sepakbola Eropa UEFA yang juga pemain sepakbola legendaris Perancis, Michel Platini, berbicara terbuka tentang skandal FIFA dan mempersoalkan penolakan Blatter untuk mengundurkan diri. “Kami datang ke kantornya dan menyampaikan kembali nasehat kepadanya dan bahwa ia seharusnya mengundurkan diri” – ujar Platini. “Seharusnya saat itu ia menyadari bahwa ini tidak baik dan ia seharusnya memiliki keberanian, kejujuran dan kehebatan untuk menyadari bahwa hal ini tidak baik”.
Menurut Platini, Blatter menolak dengan mengatakan pengunduran diri itu akan terlalu terlambat karena pemilihan presiden baru akan segera dimulai.
Asosiasi Sepakbola Jerman DFB juga menuntut pengunduran diri Blatter, mempertanyakan kredibilitasnya. “Ini saatnya untuk melakukan perubahan dan pertanyaannya bukan lagi soal apakah Blatter bersalah atau tidak” – tegas Presiden DFB Wolfgang Niersbach.“Ini saatnya melakukan perubahan karena kami membutuhkan FIFA sebagai sebuah institusi yang memiliki kredibilitas dan hal ini sulit atau bahkan mustahil dicapai tanpa perubahan dari pucuk pimpinan” – tambah Niersbach.
Hanya dua kandidat yang bertarung untuk memperebutkan jabatan presiden FIFA, yaitu Sepp Blatter yang mencalonkan diri untuk masa jabatan kelima dan Pangeran Ali bin Al Hussein dari Yordania.
Amerika hari Rabu (27/5) mengajukan beberapa tuntutan mulai dari berbohong, korupsi dan penyuapan terhadap 14 pejabat dan mantan pejabat FIFA.
Tim jaksa mengatakan para eksekutif media olahraga membayar atau setuju untuk membayar jutaan dolar kepada pejabat-pejabat FIFA untuk hak pemasaran turnamen sepakbola tertentu.