Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan di Riyadh pada hari Rabu (7/6) dan keduanya membahas sejumlah isu, termasuk upaya untuk "mewujudkan perdamaian yang langgeng di Yaman," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.
Menghadiri pertemuan tingkat menteri bersama Dewan Kerjasama Teluk (GCC), keduanya juga berjanji untuk melanjutkan kerja sama untuk mengakhiri pertempuran di Sudan, kata juru bicara Matthew Miller.
Seorang pejabat AS mengatakan sebelumnya bahwa Blinken melakukan percakapan "terbuka dan jujur" dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman pada Rabu dini hari tentang berbagai masalah bilateral.
BACA JUGA: Blinken Peringatkan Israel soal Perluasan Permukiman YahudiKunjungan yang sangat ditunggu itu terjadi di tengah hubungan yang tegang karena ketidaksepakatan yang semakin besar tentang berbagai hal, mulai dari kebijakan Iran hingga ke masalah keamanan regional, harga minyak, dan hak asasi manusia.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda semua atas nama Presiden Biden, Amerika Serikat, untuk kemitraan Anda dan sangat ingin berdiskusi terkait apa yang bisa kami lakukan dalam semangat struktur koordinasi GCC, kerja sama lebih lanjut, untuk integrasi .. dengan Teluk," kata Blinken di awal pertemuan GCC.
Washington telah berusaha untuk menstabilkan hubungan dengan Riyadh, di mana penguasa de facto Pangeran Mohammed telah mendominasi pengambilan keputusan, ketika aliansi tradisional minyak-untuk-keamanan runtuh ketika Amerika Serikat muncul sebagai produsen minyak utama.
Kunjungan Blinken dilakukan beberapa hari setelah pengekspor minyak mentah utama Arab Saudi berjanji untuk memperbesar pengurangan produksi minyak di atas kesepakatan OPEC+ yang lebih luas guna membatasi stok minyak, dalam rangka meningkatkan harga minyak yang lesu meskipun ditentang oleh pemerintahan AS. [rd/jm]