Blinken Serukan NATO Berada dalam Satu Suara Soal Penumpukan Pasukan Rusia Dekat Ukraina

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah kesempatan di Washington, pada 21 Desember 2021. (Foto: Evelyn Hockstein/Pool via AP)

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, pada Senin (3/1), berbicara dengan sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) wilayah Eropa timur tentang penumpukan pasukan militer Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina, menyerukan anggota-anggota NATO untuk "bersatu" dalam menyikapi persolan tersebut.

Dalam sebuah panggilan melalui telepon, pada Senin (3/1), dengan rekan-rekannya di sembilan negara anggota NATO di Eropa timur, yang dikenal sebagai Bucharest Nine, Blinken mengatakan AS berkomitmen untuk "berkonsultasi dan melakukan koordinasi erat dengan semua sekutu dan mitra Transatlantik ketika berusaha menuju deeskalasi melalui upaya pencegahan, pertahanan dan berdialog,” demikian dilansir oleh juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

BACA JUGA: Jerman Ingin Tata Ulang Hubungannya dengan Rusia

Blinken menyerukan "sikap NATO yang bersatu, siap dan tegas bagi pertahanan kolektif Sekutu," Price menguraikan.

Selain itu, Blinken “menggarisbawahi komitmen teguh Amerika Serikat” terhadap Pasal 5 NATO, yang menyerukan pertahanan bersama setiap anggota aliansi militer yang telah berusia tujuh dekade itu, yang terbentuk setelah Perang Dunia II.

Ukraina bukan merupakan anggota NATO namun telah mengajukan petisi untuk bergabung dengan aliansi tersebut selama lebih dari satu dekade, sebuah sikap yang memicu kemarahan Rusia.

BACA JUGA: Biden kepada Ukraina: AS, Sekutu Akan 'Merespon dengan Tegas Jika Rusia Terus Invasi Ukraina'

Rusia menuntut agar NATO menolak keanggotaan Ukraina dan mengurangi penempatannya di wilayah Eropa tengah dan timur.

Dalam sebuah panggilan telepon pada Minggu (2/1), Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bahwa Amerika Serikat dan sekutunya akan "bersikap tegas" jika Rusia menginvasi Ukraina lebih lanjut. [mg/rs]