BNPB Ingatkan Banjir dan Longsor Ancam Pemudik

  • Fathiyah Wardah

Warga menatap banjir di Kampung Sewu, Solo, Jawa Tengah (19/6).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta para pemudik meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap ancaman banjir dan longsor.

Dalam jumpa pers di kantornyas, Kamis (30/6), Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Kemasyarakatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, curah hujan di beberapa wilayah konsentrasi mudik tinggi selama lima hari menjelang lebaran.

Menurutnya peningkatan curah hujan perlu diwaspadai masyarakat khususnya yang berada di pulau Jawa, Sulawesi, Maluku dan juga sejumlah daerah lainnya.

Puncak curah hujan, lanjut Sutopo, terjadi pada H-1 Lebaran, yakni Selasa (5/7), di mana hujan cukup lebat diperkirakan terjadi di Mentawai, Sumatera bagian selatan, Maluku, wilayah selatan Pulau Jawa, dan Papua.

"Tanggal 1 Juli, 2 Juli, 3 Juli, 4 Juli, peningkatan curah hujan perlu diwaspadai khususnya bagi masyarakat di Pulau Jawa, Sulawesi, Maluku, dan lainnya yang memang curah hujannya akan tinggi," ujarnya.

Sutopo menjelaskan di wilayah Jawa terdapat 12 titik rawan banjir yakni di pantai utara. Untuk wilayah tengah, ancaman longsor terdapat di wilayah Nagrek dan Ambarawa. Selain itu trans-Jawa bagian tengah dan selatan juga rawan longsor.

Your browser doesn’t support HTML5

BNPB ingatkan banjir dan longsor ancam pemudik

Di Jawa Barat daerah rawan longsor terdapat di Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut, Singaparna, Ciamis, Sumedang, Majalengka dan Bandung. Sedangkan wilayah Jawa Tengah ada di wilayah Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Purworejo, Purwokerto dan Karanganyar.

Untuk wilayah Jawa Timur potensi longsor berada di Trenggalek, Ponorogo, Pacitan dan Malang. Sementara itu untuk Sumatera di sepanjang Bukit Barisan dari Aceh hingga Lampung, di Bali di wilayah Bangli, dan di Sulawesi potensi longsor ada di Luwu utara, Enrekang, Mamuju dan Luwu timur.

"Selama 2014, 2015, sampai hari ini, longsor adalah bencana paling mematikan dan penuh ketidakpastian tapi ancamannya sangat tinggi. Ancaman bukan hanya bagi para pemudik saat itu berada di jalan-jalan rawan longsor, tapi juga yang sudah tiba di tempat asal di daerah rawan longsor," ujarnya.

BNPB sebelumnya menyatakan tingginya curah hujan dipengaruhi menguatnya La Nina pada Juli. Pengaruh fenomena iklim itu diperkirakan mencapai puncaknya pada Desember 2016 hingga awal 2017.