Seorang anak berusia empat tahun di negara bagian Texas, AS, membawa sebuah pistol berpeluru penuh ke sekolah, kata pihak berwenang, ketika pada akhir liburan musim panas di Amerika kekhawatiran akan terjadinya aksi penembakan di sekolah muncul kembali.
Peristiwa mengejutkan di Kota Corpus Christi hari Rabu (31/8) itu terjadi dua hari setelah peristiwa serupa terjadi di negara bagian Arizona, melibatkan seorang anak berusia tujuh tahun.
Dalam kasus di Texas, seorang polisi sekolah yang sedang tidak bertugas “diminta masuk untuk membantu menangani seorang siswa berusia empat tahun yang membawa sebuah pistol berpeluru penuh ke sekolah,” kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Polisi tersebut lantas mengambil pistol itu.
Orang tua anak itu diketahui merupakan pemilik senjata tersebut dan sang ayah, berusia 30 tahun, kemudian ditangkap dan didakwa karena menyebabkan senjata api dapat diakses oleh anak-anak dan membahayakan nyawa anak.
Warga Amerika, tragisnya, menjadi semakin terbiasa dengan penembakan massal yang berulang kali terjadi di sekolah. Mei lalu, 19 murid SD dan dua guru mereka tewas dalam penembakan massal di sebuah sekolah dasar di Kota Uvalde, Texas.
BACA JUGA: Jajak Pendapat AP-NORC: 71 Persen Warga AS Ingin Aturan Kepemilikan Senjata yang Lebih KetatHari Senin (29/8) lalu, seorang anak berusia tujuh tahun di Arizona ditemukan membawa pistol kosong dan sebuah magasin bermuatan peluru di dalam ranselnya ke sekolah di Kota Cochise, kata kantor sheriff setempat.
Diberitahu tentang kejadian itu, ayah anak tersebut pulang ke rumah dari kantornya untuk memeriksa koleksi senjata apinya. Ternyata satu pistolnya yang lain pun hilang.
Pistol kedua kemudian ditemukan di kantor administrasi sekolah, di mana anak itu tampaknya menyembunyikannya sambil menunggu pihak berwenang.
“Orang tuanya diwawancarai dan mengatakan bahwa senjata-senjata itu telah disimpan di tempat yang mereka yakini aman, jauh dari anak-anak, sepulang dari perjalanan berkemah belum lama ini. Tapi tampaknya anak kelas dua SD itu dapat memperoleh akses dan membawa pistol-pistol itu ke sekolah,” tambah pernyataan kantor sheriff.
Anak itu menghadapi proses pendisiplinan menurut undang-undang yang berlaku, khusus untuk menangani anak-anak di bawah umur.
Hampir 400 juta senjata api berada di AS, lebih banyak ketimbang populasi negara itu. [rd/jm]