Bom Bunuh Diri di Markas Polisi Cirebon, 26 Luka-Luka

  • Fathiyah Wardah

Kelompok teroris Indonesia kini menjadikan polisi sebagai target sasaran, seperti yang terjadi di Deli Serdang, Sumatera Utara (22 September 2010).

Pelaku bom bunuh diri meletakan bom di perut sebelah kanan, dan berpura-pura ikut sholat Jumat di masjid komplek Polresta Cirebon.

Sebuah ledakan bom bunuh diri terjadi di masjid At-Taqwa yang terletak di kompleks kantor Polresta Cirebon, Jawa Barat, Jumat. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Anton Bahrul Alam mengatakan pelaku telah sengaja menjadikan polisi sebagai targetnya.

Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Anton Bahrul Alam, Ledakan tersebut terjadi saat ibadah sholat jumat di Masjid At-Taqwa yang terletak di Kompleks kantor Polisi Resort Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat akan dilakukan.

Pelaku bom bunuh diri tersebut meletakan bom di perut sebelah kanan. Pelaku itu berpura-pura ikut sholat Jumat. Akibat kejadian tersebut diperkirakan 26 orang terluka termasuk Kapolres Cirebon, AKBP Herukotjo.

Satu orang yang meninggal adalah pelaku bom bunuh diri yang diduga berumur 25 tahun.

Saat ini kata Anton, jenazah pelaku bom bunuh diri sedang diperiksa oleh tim dan dilokasi kejadian masih dilakukan penyelidikan. Anton juga mengungkapkan pelaku bom bunuh diri di Masjid At-Taqwa itu sengaja mengincar polisi sebagai target pengeboman .

"Ada satu orang yang ikut sholat yang dalam tubuhnya meledak (akibat) bom bunuh diri. Dalam ledakan itu yang bersangkutan tewas," papar Anton.

Pengamat Teroris dari Sekolah Tinggi Intelijen Negara, Mardigu menilai bom bunuh diri yang dilakukan di Masjid At-Taqwa yang terletak di kompleks kantor Polresta Cirebon, Jawa Barat ini merupakan perang gerilya melawan polisi.

Mardigu menduga bom bunuh diri tersebut dilakukan oleh kelompok teroris jaringan lama.
"Jadi polisi memang ditarget, tetapi ada satu hal yang bikin kita surprise adalah dia mengeksekusi hal ini adalah di jam sholat Jumat dan tertinggi, artinya ini ada sebuah kebencian yang sungguh diluar dari kebiasaan karena dia bisa membuat ketakutan semua orang yang beribadah sekarang."

Mardigu menambahkan, "Kita menganalisa dari data forensic lapangan aja di mana mereka menggunakan low explosive dan menggunakan mekanik pematiknya, dengan pola yang sama dengan Azhari style, Afghan style sehingga kita masih menarik benang merah sama dengan yang kemarin-kemarin termasuk bom buku."

Sementara, mantan Panglima TNI Hendriartono Sutarto meminta Kementerian Agama untuk melakukan pendekatan kepada para teroris yang telah tertangkap dan telah keluar dari penjara terkait pemahaman mereka yang salah.

Sutarto mengatakan, "Kefahaman yang salah mengenai agama itu menjadi kewajiban dari Kemanterian Agama untuk kemudian meluruskan kembali pendekatan-pendekatan agar kemudian mereka itu tidak melakukan kegiatan teror atas suatu pemahaman yang sesat."

Pengamat teroris Mardigu juga menginformasikan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir, di Indonesia telah terjadi 19 ledakan bom.

INTRO: Sebuah ledakan bom bunuh diri terjadi di masjid At-Taqwa yang terletak di kompleks kantor Polresta Cirebon, Jawa Barat, Jum'at. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Anton Bahrul Alam mengatakan pelaku telah sengaja menjadikan polisi sebagai targetnya.


Fathiyah Wardah reporter VOA melaporkannya dari Jakarta


Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Anton Bahrul Alam, Ledakan tersebut terjadi saat ibadah sholat jumat di Mesjid At-Taqwa yang terletak di Kompleks kantor Polisi Resort Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat akan dilakukan.


Pelaku bom bunuh diri tersebut meletakan bom di perut sebelah kanan.


Pelaku itu berpura-pura ikut sholat Jum’at. Akibat kejadian tersebut diperkirakan 26 orang terluka termasuk Kapolres Cirebon, AKBP Herukotjo.


Satu orang yang meninggal adalah pelaku bom bunuh diri yang diduga berumur 25 tahun.


Saat ini kata Anton, jenazah pelaku bom bunuh diri sedang diperiksa oleh tim dan dilokasi kejadian masih dilakukan penyelidikan.


Anton juga mengungkapkan pelaku bom bunuh diri di Mesjid At-Taqwa itu sengaja mengincar polisi sebagai target pengeboman .


Clip Anton Bachrul Alam: Ada satu orang yang ikut sholat yang dalam tubuhnya meledak,bom bunuh diri. Dalam ledakan itu yang bersangkutan tewas.


Pengamat Teroris dari Sekolah Tinggi Intelijen Negara, Mardigu menilai bom bunuh diri yang dilakukan di Masjid At-Taqwa yang terletak di kompleks kantor Polresta Cirebon, Jawa Barat ini merupakan perang gerilya melawan polisi.


Mardigu menduga bom bunuh diri tersebut dilakukan oleh kelompok teroris jaringan lama.


Clip Mardigu: Jadi polisi memang ditarget, tetapi ada satu hal yang bikin kita surprise adalah dia mengeksekusi hal ini adalah di jam sholat Jum’at dan tertinggi, artinya ini ada sebuah kebencian yang sungguh diluar dari kebiasaan karena dia bisa membuat ketakutan semua orang yang beribadah sekarang. Kita menganalisa dari data forensic lapangan aja dimana mereka menggunakan low explosive dan menggunakan mekanik pematiknya, dengan pola yang sama dengan Azhari style, afgan style sehingga kita masih menarik benang merah sama dengan yang kemaren-kemaren termasuk bom buku.


Mantan Panglima TNI Hendriartono Sutarto meminta Kementerian Agama untuk melakukan pendekatan kepada para teroris yang telah tertangkap dan telah keluar dari penjara terkait pemahaman mereka yang salah.

Clip Hendriartono Sutarto: Kefahaman yang salah mengenai agama itu menjadi kewajiban dari Kemanterian Agama untuk kemudian meluruskan kembali pendekatan-pendekatan agar kemudian mereka itu tidak melakukan kegiatan teror atas suatu pemahaman yang sesat.


Mardigu mengungkapkan dalam sepuluh tahun terakhir, di Indonesia telah terjadi 19 ledakan bom.

Dari Jakarta, Fathiyah Wardah melaporkan untuk VOA Washington