Perancis menyatakan kemarahan setelah terjadi serangan terhadap kedutaannya di ibukota Libya, Tripoli hari Selasa (23/4).
Ledakan terjadi Selasa pagi di kompleks kedutaan Perancis di daerah Hay Andalus, Tripoli, dan mencederai dua satpam dan menyebabkan kerusakan besar.
Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius mengatakan serangan itu mungkin bisa saja lebih parah seandainya personil keamanan tidak cepat bertindak.
Fabius juga mengingatkan bahwa serangan itu ditujukan tidak hanya kepada Perancis tetapi juga “kepada semua negara yang berjuang melawan kelompok-kelompok teroris.”
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, juga mengutuk serangan itu dan mengatakan para pelaku harus dihukum.
Departemen Luar Negeri Libya menyebut serangan itu insiden “teroris.”
Libya bergelut dengan ketidakstabilan dan kekerasan sejak jatuhnya diktator Moammar Gaddafi pada akhir 2011. Serangan atas konsulat Amerika di Benghazi bulan September lalu menewaskan duta besar Amerika dan tiga warga Amerika lainnya.
Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius mengatakan serangan itu mungkin bisa saja lebih parah seandainya personil keamanan tidak cepat bertindak.
Fabius juga mengingatkan bahwa serangan itu ditujukan tidak hanya kepada Perancis tetapi juga “kepada semua negara yang berjuang melawan kelompok-kelompok teroris.”
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, juga mengutuk serangan itu dan mengatakan para pelaku harus dihukum.
Departemen Luar Negeri Libya menyebut serangan itu insiden “teroris.”
Libya bergelut dengan ketidakstabilan dan kekerasan sejak jatuhnya diktator Moammar Gaddafi pada akhir 2011. Serangan atas konsulat Amerika di Benghazi bulan September lalu menewaskan duta besar Amerika dan tiga warga Amerika lainnya.