Bom Truk di Libya Barat Tewaskan Sedikitnya 70 Orang 

Tim medis memberi perawatan kepada seorang pria yang mengalami luka-luka akibat ledakan bom truk di rumah sakit Misurata, Libya, Kamis (7/1).

Ledakan bom truk besar di pusat pelatihan polisi di Libya barat Kamis (7/1) menewaskan sedikitnya 70 orang.

Ledakan sebuah bom truk besar di sebuah pusat pelatihan polisi di Libya barat hari Kamis (7/1) menewaskan paling sedikit 70 orang dan melukai sekitar 200 lebih, menurut para pejabat.

Bom itu meledak ketika ratusan calon polisi berkumpul di fasilitas pelatihan polisi kota Zliten.

Belum ada yang menyatakan bertanggung jawab.

Hari Kamis sore, sebuah bom mobil di sebuah pos pemeriksaan Ras Lanouf, di timur Sirte, membuat sedikitnya enam orang tewas dan 11 luka-luka. Ras Lanouf dan pelabuhan minyak terdekat Es Sider telah diserang militan ISIS pekan ini.

Amerika mengutuk pemboman itu. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan insiden Zliten dilaporkan menewaskan sedikitnya 65 orang.

Dalam pernyataan di akun Twitter-nya, Martin Kobler, kepala Misi Dukungan PBB di Libia UNSMIL, menyebut pemboman Zliten itu sebagai serangan bunuh diri.

"Saya mengutuk sekeras-kerasnya serangan bunuh diri hari ini di Zliten, dan menghimbau agar semua warga Libya segera bersatu dalam memerangi terorisme," katanya.

Libya terpecah antara pemerintah Islam yang menduduki Tripoli dan parlemen yang diakui secara internasional yang melarikan diri ke kota Tobruk, Libya bagian timur.

Para anggota pemerintah Libya yang bersaingan itu bulan lalu menandatangani kesepakatan damai, meskipun ada kekhawatiran tentang legitimasi pakta yang banyak dipertanyakan itu.

Negara itu mengalami kekacauan dan ketidakpastian politik sejak diktator Moammar Gadhafi digulingkan dan tewas pada tahun 2011. [sp/ds]