Brazil Ingin Redam Ambisi ‘Generasi Emas’ Belgia

Para pemain tim Belgia berlatih di Dedovsk, di luar Kota Moskow, 4 Juli 2018.

Pelatih timnas sepak bola Belgia, Roberto Martinez, mengakui dia tidak punya trik rahasia untuk mengakhiri upaya Brazil mencetak rekor enam kali juara Piala Dunia, saat menghadapi laga ‘impian’ perempat final di Kazan, Jumat (5/7/2018).

Tapi para pemain “Generasi Emas” negara itu telah diwanti-wanti bahwa laga melawan favorit juara bisa menjadi kesempatan terakhir bagi mereka untuk bersinar di panggung dunia.

“Ini laga impian bagi pemain kami,” kata Martinez kepada media Belgia setelah menang 3-2 atas Jepang dan lolos ke perempat final, seperti dikutip dari AFP.

“Tidak ada rahasia untuk laga itu. Kami harus bertahan sebaik mungkin dan membalas mereka saat kami menguasai bola.”

“Sesederhana itu dan tim kami sudah siap.”

Di atas kertas, Belgia punya pemain-pemain berbakat, seperti pemain Chelsea Eden Hazard, Kevin De Bruyne dari Manchester City dan penyerang Manchester United, Romelu Lukaku. Mereka berpotensi menciptakan kejutan di Piala Dunia.

Berada di peringkat ketiga, Belgia mencapai perempat final pada Piala Dunia 2014 di Brazil. Jauh sebelum itu, prestasi terbaik Belgia adalah pada Piala Dunia 1986, ketika ‘Pangeran Kecil’ Frank Vercauteren berhasil membawa negara itu masuk ke semifinal. Tapi di semifinal, dua gol Diego Maradona mengandaskan impian mereka, dan Belgia menyerah 2-0 di tangan Argentina.

Meski mencetak kemenangan sembilan kali melawan Panama (3-0), Tunisia (5-2), dan Inggris (1-0) sebelum pertandingan melawan Jepang, Belgia harus menaikkan permainan mereka untuk mengalahkan Brazil yang mulai mengikuti irama permainan Neymar.

Neymar mengisyaratkan dia sudah pulih dari cedera, dan ini terlihat dalam permainannya yang tajam dalam laga melawan Meksiko di Samara yang berakhir dengan kemenangan Brazil 2-0. Neymar mencetak gol pembuka dan dilanjutkan oleh Roberto Firmino.

Masalah terbesar Belgia adalah menembus pertahanan ketat Brazil, yang sejauh ini baru kebobolan satu gol saat mereka bermain imbang 1-1 dalam laga melawan Swiss.

Dua bek tengah Brazil, Joao Miranda dan Thiago Silva bermain solid dan berniat mempertahankan kinerjanya karena Brazil mengincar semifinal dan laga melawan tim Perancis atau Uruguay.

“Kami membuat kemajuan, dan itu sudah menjadi bukti,” kata Silva setelah menang atas Meksiko. “Laga (dengan Meksiko) adalah pertandingan yang rumit. Tapi kami solid di pertahanan.” [ft]