Pihak berwenang Brazil mengatakan salah seorang lelaki yang dicurigai dalam hilangnya seorang wartawan Inggris dan seorang warga Brazil yang merupakan pakar masyarakat adat di Amazon, telah mengaku membunuh kedua orang itu.
Polisi, Rabu (16/6) mengatakan bahwa Amarildo da Costa de Oliveira, dengan nama panggilan Pelado, mengatakan kepada polisi bahwa ia menggunakan senjata api untuk membunuh Dom Phillips dan Bruno Pereira, sebelum mengubur mayat mereka. Penyelidik federal Eduardo Alexandre Torres mengatakan Pelado membawa polisi ke sebuah tempat pada hari Rabu (16/6), di mana mereka menemukan sisa-sisa jasad manusia.
Torres mengatakan sisa-sisa jasad itu diperkirakan akan dapat diidentifikasi “dalam beberapa hari” dan akan diserahkan kepada keluarga mereka begitu identitas mereka dikukuhkan.
BACA JUGA: Ditemukan, Sejumlah Barang Pakar Adat Brazil yang Raib di AmazonPhillips dan Pereira sedang melakukan perjalanan liputan di daerah hutan terpencil di dekat perbatasan dengan Peru dan Kolombia, tempat tinggal masyarakat pribumi terpencil yang paling besar di dunia.
Polisi, Minggu (12/6) mengatakan bahwa tim pencari telah menemukan barang-barang milik mereka di sebuah sungai dekat tempat mereka terakhir kali terlihat.
Kawasan liar dan tanpa hukum di sana telah menarik kedatangan geng-geng penyelundup kokain, penebang hutan, penambang dan pemburu liar. Upaya-upaya menemukan kedua orang yang hilang itu dimulai oleh warga pribumi di daerah itu.
UNIVAJA, asosiasi masyarakat adat Lembah Javari, menyatakan berduka atas meninggalnya “kedua mitra,” seraya menambahkan bahwa mereka hanya mendapat bantuan dan perlindungan dari polisi setempat.
Saudara Pelado, Oseney da Costa de Oliveira, ditangkap pekan lalu di dekat desa di mana Phillips dan Pereira terakhir kali terlihat pada 5 Juni. [uh/ka]