Buhari: Nigeria akan Tangani Semua Pelanggaran HAM

  • Henry Ridgwell

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari (tengah) mengadakan pertemuan dengan kepala-kepala staf angkatan bersenjata Nigeria di Abuja, Selasa (2/6).

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan pemerintahnya akan berusaha sekuat tenaga dalam menangani semua kasus pelanggaran hak asasi manusia.

Pernyataan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari ini menanggapi laporan mengejutkan dari organisasi Amnesty International, yang menuduh penyiksaan, pelecehan dan pembunuhan terhadap lebih dari 8.000 tahanan dalam operasi militer terhadap kelompok teroris Boko Haram.

Amnesty International mengumpulkan puluhan video bersama gambar memperlihatkan perlakuan kejam dan pembunuhan yang tampaknya dilakukan oleh militer Nigeria.

Dalam beberapa hal, tahanan dipukuli sampai mati,dan ada yang ditembak lalu dibuang ke kuburan terbuka. Organisasi Amnesty International mewawancarai lebih dari 400 korban, saksi mata dan anggota senior pasukan keamanan. Sebagian besar kematian tahanan terjadi selama dalam penjara, kata Daniel Eyre dari Amnesty Internasional.

"Kami menemukan bahwa lebih dari 7.000 orang telah tewas dalam tahanan militer di Nigeria timur laut dan beberapadalam keadaan paling mengerikan yang bisa dibayangkan. Mereka meninggal karena kelaparan, kehausan, dan akibat tidak adanya perawatan medis. Banyak yang disiksa," papar Eyre.

Bukti yang dimiliki Amnesty juga menunjukkan meluasnya pembunuhan di luar hukum terhadap tahanan. Beberapa tahanan digantung di atas api; yang lain dilempar ke dalam lubang, batang leher mereka digorok, atau ditembak.

Presiden Buhari yang memberikan reaksi pertamanya terhadap laporan itu di Twitter, mengatakan pemerintahannya akan berusaha sekuat tenaga, yang menurutnya, "untuk menegakkan supremasi hukum, dan menangani semua kasus pelanggaran hak asasi manusia."

Dalam kunjungan hari Rabu ke negara tetangga Niger, guna membahas Boko Haram, Presiden Buhari menjanjikan strategi baru untuk memerangi kelompok teroris itu.

Presiden Buhari mengatakan, dia memperbarui tekad untuk mengejar Boko Haram sampai ke tempat terakhir, untuk melenyapkan mereka. Lima tahun dari kehadiran kelompok jahat ini cukup, katanya, dan menambahkan bahwa tentara Nigeria telah mengalami banyak penderitaan, tetapi sekarang bukan saatnya untuk mengecam.

Selanjutnya Buhari menegaskan, "Kami akan memobilisasi pasukan terbaik kami untuk menyerang kelompok ini."

Amnesty melaporkan nama lima perwira senior yang dikatakannya harus menghadapi penyelidikan. Tapi Direktur Informasi Kementerian Pertahanan Nigeria, Mayor Jenderal Chris Olukolade, menuduh Amnesty berusaha memeras militer dan mengatakan para perwira yang dituduh tidak berwenang untuk berbuat semaunya seperti dituduhkan pada mereka.

Amerika, yang mempunyai hubungan tegang dengan Presiden Goodluck Jonathan, pendahulu Presiden Buhari telah mengisyaratkan kesediaannya untuk memperluas kerjasama militer dalam memerangi Boko Haram. Namun, para analis mengatakan negara-negara Barat sekutu Nigeria menghendaki tuduhan kejahatan perang diselidiki sepenuhnya.