Buku baru tersebut menimbulkan keprihatinan diantara para pejabat Amerika mengenai kemungkinan bocornya informasi rahasia militer Amerika.
Seorang anggota tim khusus militer Amerika yang menewaskan pemimpin teroris Osama bin Laden telah menulis sebuah buku mengenai misi tersebut, yang menimbulkan keprihatinan di antara para pejabat Amerika mengenai kemungkinan bocornya informasi rahasia.
Penerbit Amerika, Dutton, mengatakan buku itu ditulis oleh seorang anggota Navy SEAL yang menulis dengan menggunakan nama samaran Mark Owen, dengan bekerjasama dengan wartawan Kevin Maurer.
Penulis tersebut mengeluarkan pernyataan melalui Dutton yang mengatakan bahwa sudah saatnya untuk meluruskan informasi mengenai serangan tahun lalu terhadap sebuah kompleks di Pakistan yang menewaskan pemimpin kelompok teroris al-Qaida itu, yang telah melakukan serangan teroris tahun 2001 terhadap Washington dan New York.
Tetapi jurubicara Pentagon dan Dinas Intelijen Amerika (CIA) mengatakan badan-badan mereka belum memeriksa buku tersebut untuk memastikan tidak ada informasi rahasia yang diungkapkan. Mantan personil militer dan intelijen diharuskan menyerahkan tulisan apapun kepada badan-badan mereka sebelum tulisan-tulisan tersebut diterbitkan.
Diterbitkannya buku tersebut terjadi selagi pemerintahan Obama dikecam karena membocorkan informasi rahasia mengenai serangan terhadap bin Laden, yang menurut beberapa pihak untuk alasan politik.
Penerbit Amerika, Dutton, mengatakan buku itu ditulis oleh seorang anggota Navy SEAL yang menulis dengan menggunakan nama samaran Mark Owen, dengan bekerjasama dengan wartawan Kevin Maurer.
Penulis tersebut mengeluarkan pernyataan melalui Dutton yang mengatakan bahwa sudah saatnya untuk meluruskan informasi mengenai serangan tahun lalu terhadap sebuah kompleks di Pakistan yang menewaskan pemimpin kelompok teroris al-Qaida itu, yang telah melakukan serangan teroris tahun 2001 terhadap Washington dan New York.
Tetapi jurubicara Pentagon dan Dinas Intelijen Amerika (CIA) mengatakan badan-badan mereka belum memeriksa buku tersebut untuk memastikan tidak ada informasi rahasia yang diungkapkan. Mantan personil militer dan intelijen diharuskan menyerahkan tulisan apapun kepada badan-badan mereka sebelum tulisan-tulisan tersebut diterbitkan.
Diterbitkannya buku tersebut terjadi selagi pemerintahan Obama dikecam karena membocorkan informasi rahasia mengenai serangan terhadap bin Laden, yang menurut beberapa pihak untuk alasan politik.