BUMN Transportasi Pastikan Kesiapan Hadapi Kebutuhan Angkutan Natal dan Tahun Baru

  • Yoanes Litha

Orang-orang berjalan dengan membawa barang bawaannya di Bandara Soekarno-Hatta untuk kembali ke kampung halaman mereka, di tengah wabah COVID-19 di Tangerang, di pinggiran Jakarta, 4 Mei 2021. (Foto: REUTERS/ Ajeng Dinar Ulfiana)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penyedia jasa transportasi pastikan kesiapan mereka menghadapi kebutuhan angkutan Natal dan Tahun Baru.

Direktur Utama PT Angkasa Pura 1, Faik Fahmi, mengatakan sebanyak 402 unit pesawat udara akan melayani angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru), sekitar 62 persen dari yang tersedia pada 2019 atau sebelum pandemi COVID-19. Keterbatasan itu diakuinya akan membuat harga tiket pesawat cukup mahal. Pihaknya memastikan harga tiket pesawat tidak melebihi tarif batas atas yang telah ditetapkan pemerintah.

“Keterbatasan jumlah pesawat akan menyebabkan harga tiket cenderung tinggi karena demand-nya kuat tapi pesawat yang dioperasikan masih sangat terbatas,” kata Faik Fahmi dalam Rapat Dengar Pendapat BUMN Transportasi dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (14/12) yang disiarkan melalui kanal YouTube TVR Parlemen.

Angkasa Pura 1 akan menggelar Posko Natal 2022 dan Tahun baru 2023 sejak tanggal 19 Desember 2022 sampai dengan 3 Januari 2023. Prediksi optimis angkutan penumpang Nataru 2022 di 15 bandara PT Angkasa Pura 1 sebanyak 3.215.428 atau naik 57 persen dibanding 2021.

Warga yang ingin mudik menjelang lebaran memadati stasiun kereta api di Pasar Senen, Jakarta. (Foto: Reuters)

PELNI Siapkan 26 Kapal Penumpang dan 43 Kapal Perintis

Ditempat yang sama, Direktur utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), Tri Andayani mengatakan angkutan Nataru yang berlaku mulai 11 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023 menggunakan 26 kapal penumpang dengan kapasitas 32.447 kursi dan menyinggahi 76 pelabuhan. Selain itu, katanya, akan tersedia 43 kapal perintis dengan kapasitas seluruhnya 16.706 kursi yang menyinggahi 281 pelabuhan. Seluruh kapal itu telah dinyatakan layak laut dan layak operasi.

“PELNI siap melayani masyarakat untuk menjamin aksesibilitas antar pulau dalam menyambut Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dengan mempersiapkan seluruh aspek sebaik-baiknya khususnya aspek keselamatan dan aspek protokol kesehatan,” kata Tri Andayani.

PT PELNI memproyeksikan jumlah penumpang kapal penumpang angkutan natal dan tahun baru 2021/ 2022 sebanyak 451.601 atau meningkat 99 persen dibanding periode 2019/2020, sedangkan penumpang kapal perintis sebanyak 74.154 atau mengalami peningkatan 36 persen dibanding 2019/2020.

Para penumpang yang antre menunggu keberangkataan kapal Ferry di Ketapang, Gilimanuk. (Foto: VOA)

ASDP Antisipasi Antrean di Pelabuhan Penyebarangan

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi, mengungkapkan untuk mencegah terjadinya antrean di pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, masyarakat sebaiknya sudah membeli tiket yang hanya tersedia secara online.

“Kami menekankan ini karena sejak tahun 2020 di Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk dan di Toba sudah tidak ada lagi pembelian tiket go show atau semuanya sudah melalui reservasi online sehingga antrean juga bisa lebih diukur dan dikelola,” jelas Ira Puspadewi dalam Rapat Dengar Pendapat tersebut.

Ia menjelaskan akan dilakukan filterisasi di rest area Kilometer 12, 43 dan 64 dari arah Jakarta menuju Pelabuhan Merak untuk memastikan pengguna jasa penyeberangan sudah memiliki tiket sebelum memasuki pelabuhan.

BACA JUGA: Pemerintah Klaim Angka Kecelakaan Arus Mudik 2022 Turun 40 Persen

Posko Angkutan Nataru 2022-2023 oleh ASDP dilaksanakan mulai tanggal 17 Desember 2022 sampai dengan 4 Januari 2023 dengan jumlah lintasan yang dipantau secara nasional mencapai 10 di 12 cabang. Sebanyak 61 Kapal yang disiapkan akan melayani pengguna jasa yang diproyeksikan sebanyak 2,6 juta orang dan 690 ribu kendaraan.

Optimalkan Aspek Keselamatan

Komisi VI DPR RI dalam rapat dengar pendapat itu meminta BUMN Transportasi mengoptimalkan koordinasi dan sinergi lintas sektoral dalam persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan angkutan natal 2022 dan tahun baru 2023 dengan mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, kesehatan dan kenyamanan masyarakat.

“Memastikan kelaikan sarana angkutan di semua moda, memastikan kualitas pelayanan dan pengawasan terhadap protokol kesehatan di setiap simpul transportasi seperti pelabuhan, bandara, dan stasiun,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima.

Survei Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan memprediksi prosentase penduduk yang melakukan pergerakan pada libur Natal 2022 dan Tahun baru 2023 mencapai 22,4 persen atau setara dengan 60,6 juta orang, dengan 7,5 juta orang di antara mereka berdomisili di Jabodetabek. [yl/ab]