Pemerintah Burma mengatakan mereka telah menuntut 93 orang terkait kekerasan sektarian bulan lalu di kota Thandwe, Burma bagian barat.
Pemerintah Burma mengatakan mereka telah menuntut 93 orang terkait kekerasan sektarian bulan lalu di kota Thandwe di bagian barat Burma yang menewaskan sedikitnya tujuh orang dan mengakibatkan puluhan rumah terbakar.
Pemerintah Burma mengatakan tim penyelidik khususnya telah menangkap puluhan orang, sementara 71 orang lainnya masih buron. Para pejabat mengatakan tuntutan-tuntutan itu bervariasi dari tindakan penyerangan hingga pembakaran dan mendukung aksi kekerasan antara warga Budha dan Muslim.
Aksi kekerasan bulan Oktober lalu di Thandwe terjadi ketika Presiden Burma Thein Sein melakukan tur ke daerah-daerah di sekitar negara bagian Rakhine. Pemerintah Thein Sein mengumumkan penyelidikan khusus tidak lama setelah aksi kekerasan itu terjadi.
Seorang anggota keluarga politisi Muslim, Kyaq Zan Hla yang ditangkap dalam aksi kekerasan itu menuduh pihak berwenang lebih berpihak pada warga Budha dan memperlakukan warga Muslim secara tidak adil.
Namun Wakil Menteri Penerangan Ye Htut memberitahu VOA bahwa Presiden telah memerintahkan langsung penyelidikan menyeluruh terhadap insiden itu.
Belum jelas berapa banyak diantara mereka yang dituntut itu merupakan warga Budha atau Muslim.
Aksi kekerasan antara warga Budha dan Muslim pecah di negara bagian Rakhine Barat tahun lalu dan sejak saat itu meluas ke beberapa bagian negara itu. Bentrokan sektarian itu telah menewaskan sedikitnya 240 orang dan memaksa 140 ribu lainnya mengungsi – umumnya warga Muslim-Rohingya.
Pemerintah Burma mengatakan tim penyelidik khususnya telah menangkap puluhan orang, sementara 71 orang lainnya masih buron. Para pejabat mengatakan tuntutan-tuntutan itu bervariasi dari tindakan penyerangan hingga pembakaran dan mendukung aksi kekerasan antara warga Budha dan Muslim.
Aksi kekerasan bulan Oktober lalu di Thandwe terjadi ketika Presiden Burma Thein Sein melakukan tur ke daerah-daerah di sekitar negara bagian Rakhine. Pemerintah Thein Sein mengumumkan penyelidikan khusus tidak lama setelah aksi kekerasan itu terjadi.
Seorang anggota keluarga politisi Muslim, Kyaq Zan Hla yang ditangkap dalam aksi kekerasan itu menuduh pihak berwenang lebih berpihak pada warga Budha dan memperlakukan warga Muslim secara tidak adil.
Namun Wakil Menteri Penerangan Ye Htut memberitahu VOA bahwa Presiden telah memerintahkan langsung penyelidikan menyeluruh terhadap insiden itu.
Belum jelas berapa banyak diantara mereka yang dituntut itu merupakan warga Budha atau Muslim.
Aksi kekerasan antara warga Budha dan Muslim pecah di negara bagian Rakhine Barat tahun lalu dan sejak saat itu meluas ke beberapa bagian negara itu. Bentrokan sektarian itu telah menewaskan sedikitnya 240 orang dan memaksa 140 ribu lainnya mengungsi – umumnya warga Muslim-Rohingya.