Calon Direktur CIA: Program Interogasi Pasca 911 adalah Kesalahan

Gina Haspel, calon direktur CIA diambil sumpahnya sebelum memberikan keterangan di depan anggota Senat AS di gedung Capitol, Washington DC (9/5).

Calon direktur CIA yang diajukan Presiden Donald Trump, Gina Haspel, mengatakan badan itu seharusnya tidak menjalankan program interogasi dan penahanan keras, yang diluncurkan setelah serangan teroris terhadap negara itu pada 11 September 2001.

Gina Haspel hari Senin (14/4) menyampaikan pernyataan itu dalam sepucuk surat yang dikirim kepada Senator Mark Warner, petinggi fraksi Demokrat di Komite Intelijen Senat yang diharapkan akan mendukung pencalonan Haspel dalam pemungutan suara hari Rabu (16/5).

Program yang diperkenalkan di bawah pemerintahan presiden George Walker Bush itu, mengizinkan penggunaan teknik waterboarding – atau teknik interogasi yang membuat orang seakan-akan merasa tenggelam – dan teknik interogasi lain terhadap para tahanan.

Dalam surat itu, Haspel mengatakan program itu “seharusnya tidak dilakukan CIA,” sikap yang tidak disampaikannya dalam dengar pendapat konfirmasi pekan lalu.

“Meskipun saya tidak akan menyalahkan mereka yang harus mengambil keputusan sulit itu, dan saya telah mencatat adanya informasi inteljen berharga yang berhasil dikumpulkan, program itu jelas merusak citra petugas dan reputasi kita di dunia,” tulis Haspel.

Dalam kesaksiannya pekan lalu, Haspel yang saat ini menjabat sebagai direktur sementara CIA, berjanji untuk tidak memulai program serupa jika ia dikukuhkan.

Haspel menghadapi kecaman karena peran penting yang dimainkannya dalam program interogasi, yang oleh sejumlah

pengecam dinilai sebagai penyiksaan. Ia dikritisi karena mengawasi operasi di Thailand dimana interogasi itu dilakukan, dan perannya dalam penghancuran rekaman-rekaman interogasi CIA Itu.

Haspel diperkirakan akan lolos dalam pemungutan suara komisi hari Rabu. Pemungutan suara Senat dapat berlangsung minggu depan. [em/ds]