Calon Menteri Kesehatan Trump Hadapi Pertanyaan Sulit di Kongres

Senator Tom Price dari Georgia bersaksi dalam sidang konfirmasi nominasinya sebagai menteri kesehatan dan layanan kemanusiaan di Capitol Hill di Washington (24/1). (Reuters/Carlos Barria)

Tom Price juga menghadapi pertanyaan lebih banyak mengenai investasinya pada perusahaan-perusahaan layanan kesehatan.

Pilihan Presiden AS Donald Trump untuk menteri kesehatan dan layanan kemanusiaan menghadapi pertanyaan-pertanyaan berat pada hari kedua sidang konfirmasi di Senat, Selasa (24/1), di tengah-tengah berlanjutnya perdebatan mengenai Undang-undang Asuransi Kesehatan.

Trump ingin mengganti undang-undang yang dikenal sebagai Obamacare itu.

Tom Price tidak banyak merinci mengenai bagaimana pemerintahan Trump akan melakukannya. Tapi di bawah cecaran pertanyaan Komite Keuangan Senat, Price mengatakan tidak ada rencana untuk “merugikan” jutaan warga Amerika yang mendapat asuransi layanan kesehatan berdasarkan Obamacare.

Price juga mengatakan “tidak seorang pun seharusnya ditolak mendapat tanggungan asuransi” jika mereka sudah mempunyai masalah kesehatan sebelumnya.

Senator dari Partai Demokrat, Ron Wyden berulang kali menanyai Price soal “tidak seorang pun dalam situasi lebih buruk” karena perintah eksekutif yang ditandatangani Trump pada hari pertamanya untuk membatalkan Obamacare.

Price menjawab, “Saya jamin bahwa orang-orang yang kehilangan tanggungan berdasarkan UU Asuransi Kesehatan, kami bertekad memastikan mereka tidak kehilangan tanggungan apa pun dalam rencana penggantinya kemudian."

Price juga menghadapi pertanyaan lebih banyak mengenai investasinya pada perusahaan-perusahaan layanan kesehatan dan dampak tindakan sebelumnya sebagai anggota Kongres terhadap perusahaan-perusahaan itu.

Pertanyaan itu menyusul laporan harian Wall Street Journal bahwa Price menjual lebih dari US$300 ribu saham di sekitar 40 perusahaan kesehatan terkait selama empat tahun terakhir, bahkan ketika ia mendukung undang-undang yang bisa berdampak pada nilai perusahaan-perusahaan itu.

Pejabat Kabinet Lain

Hari Selasa, Senat mengukuhkan pilihan Trump, Nikki Haley sebagai duta besar AS yang baru di PBB dengan suara 96 lawan empat.

Haley menyampaikan dukungan untuk memindahkan Kedutaan Besar Amerika di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, langkah yang bisa memicu kekerasan lebih banyak di Timur Tengah. Ia juga mengambil sikap keras terhadap Rusia yang dikatakannya tidak bisa dipercaya saat ini.

Juga pada hari Selasa, Komite Perbankan, Perumahan dan Urusan Perkotaan secara bulat menyetujui Ben Carson sebagai menteri perumahan. Pencalonan mantan kandidat presiden Partai Republik dan ahli bedah syaraf itu kini berlanjut dengan persetujuan Senat sepenuhnya.

Trump juga meminta Direktur FBI yang kontroversial, James Comey untuk tetap pada jabatannya. Trump mengecam Comey karena keputusannya tidak mengadili calon presiden Partai Demokrat Hillary Clinton karena salah menangani email-email rahasia ketika Hillary menjadi menteri luar negeri.

Banyak kalangan Demokrat masih marah kepada Comey karena menghidupkan kembali penyelidikan mengenai email itu 10 hari menjelang pemilu bulan November. Mereka yakin itu menjadi faktor kekalahan Clinton dalam pemilu.

Direktur-direktur FBI ditunjuk untuk masa 10 tahun kecuali presiden menggantinya. Presiden Obama menunjuk Comey untuk jabatan itu tahun 2013. [my/al]