Dua puluh tahun setelah kelompok teror al-Qaida - yang berbasis di Afghanistan - melancarkan serangan teror 11 September terhadap Amerika Serikat, kini ada indikasi generasi baru teroris sedang berusaha untuk menjadikan negara itu sebagai basis mereka.
Tampaknya didorong oleh pengambilalihan Taliban setelah penarikan pasukan AS dan NATO, teroris di bagian-bagian lain dunia berbicara tentang melakukan perjalanan, menurut para pejabat kontraterorisme dan berbagai analis.
“Tidak ada keraguan bahwa obrolannya tentang ini,” kata Edmund Fitton-Brown, koordinator tim PBB yang memantau kelompok ISIS, al-Qaida dan Taliban, Jumat (10/9).
BACA JUGA: Penyintas Serangan 9/11 Kenang “Hari Paling Menakutkan” dalam HidupnyaPara analis juga mengatakan pembicaraan tentang aliran baru teroris ke Afghanistan kini meningkat.
Pejabat-pejabat AS yang berbicara kepada VOA dengan syarat anonim untuk membicarakan maalah intelijen menolak mengomentari “obrolan” secara spesifik, tetapi mereka tidak mengecilkan potensi ancaman.
Beberapa badan intelijen memperingatkan bahwa Afghanistan sudah melihat “tetesan” pejuang asing yang masuk awal tahun ini, sebelum selesainya penarikan militer AS.
Namun, apakah “tetesan” itu akan berkembang menjadi “aliran” yang lebih besar masih belum diketahui. [lt/pp]