Campak Dapat Mematikan, Namun Dapat Dicegah

Sebotol kecil vaksin campak, gondok, dan campak Jerman serta sebuah lembar informasi tampak di RS Anak Boston di Boston, Massahusetts, 26 Februari 2015.

Sebagian besar dari 75 orang yang terinfeksi virus campak di Minnesota, AS, adalah anak-anak berusia muda dan mereka diketahui belum pernah mendapatkan vaksinasi sebelumya.

Lebih dari 75 orang, kebanyakan anak-anak usia muda, telah tertular campak di negara bagian Minnesota, AS. Hampir keseluruhannya belum pernah divaksinasi.

Campak adalah satu dari penyakit yang sangat menular yang pernah ada. Hanya butuh bersin atau batuk untuk menyebarkan virus lewat percikan kecil air liur di udara.

Satu orang dapat menginfeksi 18 orang lainnya. Setiap satu dari orang-orang tersebut dapat menginfeksi kurang lebih selusin orang lagi, dan dari situ penyakit tersebut menyebar.

Sembilan puluh persen dari mereka yang terpapar akan terinfeski virus, kecuali mereka telah divaksinasi atau pernah mengidap campak sebelumnya.

Virus campak dapat hidup pada pegangan pintu, meja, atau permukaan apapun hingga dua jam. Sentuh permukaan tersebut dan anda akan terpapar virus tersebut.

'Bukan penyakit ringan’

Dr. Anthony Fauci, direktur the National Institute of Allergy and Infectious Diseases di National Institute of Health, menyatakan,”Campak bukan termasuk penyakit ringan. Apabila timbul wabah campak, sebagian orang akan memiliki komplikasi serius.”

Komplikasinya dapat sangat serius seperti kerusakan otak permanen. Penyakit tersebut dapat menyebabkan anak kehilangan indra penglihatannya atau indra pendengarannya. Campak juga dapat merenggut nyawa.

Dr. Peter Hotez adalah seorang profesor di Baylor College of Medicine. Ia juga direktur di Texas Children’s Hospital Center for Vaccine Development.

Hotez mengatakan pada VOA, “Pada era pra-vaksinasi, ada sekitar 500 orang anak yang kehilangan nyawanya akibat campak setiap tahun di AS dan 50.000 orang yang harus dirawat di rumah sakit.”

Dan bukan hanya itu. Dr. Flavia Bustreo dari WHO mengatakan campak dapat menyebabkan konsekuensi yang terus berlanjut.

“Campak dapat menyebabkan radang otak, dan menurunnya fungsi kekebalan tubuh hingga suatu waktu setelah terjadinya infeksi, sehingga anak yang terkena menjadi semakin lemah dan lebih rentan terkena infeksi lainnya,” ujar Bustreo.

AS telah dinyatakan bebas campak sejak tahun 2000. Tahun lalau WHO menyatakan seluruh benua Amerika telah terbebas dari campak. Kondisi ini tercapai setelah dilakukannya kampanye selama 22 tahun untuk memberantas penyakit ini baik di Amerika Utara maupun Amerika Selatan. Pencapaian ini dianggap sebagai tongga bersejarah.

Pusat Internasional

Jadi, mengapa, mungkin anda bertanya, lebih dari 75 orang, sebagian besar anak-anak, bisa tertular campak di negara bagian Minnesota?

Semua kasus campak di benua Amerika berasal dari luar. Di Minnesota, wabah mulai di antara komunitas Somalia-Amerika dan menyebar karena kelompok ini memiliki tingkat vaksinasi rendah untuk campak.

Minneapolis adalah sebuah pusat internasional dimana orang tiba dari berbagai negara di seluruh dunia. Hingga sekarang, tak seorangpun tahu identitas dari pasien pertama yang terinfeksi campak, apakah seseorang yang berkunjung dari luar negeri atau warga Amerika yang belum divaksinasi yang membawa penyakit tersebut masuk setelah bepergian ke luar negeri.

Seperti kebanyakan dokter anak di AS, Dr. Hope Scott menganggap dirinya beruntung karena belum pernah berhadapan dengan kasus campak. “Anak-anak yang tertular campak akan tampak dalam kondisi yang parah. Tertular virus campak merupakan sesuatu yang serius,” ujarnya.

Tanda-tanda awal dari campak termasuk di antaranya pilek, batuk, dan demam yang diikuti oleh ruam-ruam yang berawal dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. Begitu muncul ruam-ruam, demamnya melonjak.

Seorang yang terinfeksi campak dapat menyebarkan virus ke orang lain sekitar empat hari sebelum ruam muncul dan sekita empat hari setelahnya.

Perawatan di rumah sakit

Sekitar sepertiga dari anak-anak yang pernah mengidap campak di Minnesota telah mendapat perawatan di rumah sakit. Tidak ada perawatan yang dapat menghilangkan infeksi campak, namun dokter dapat merawat gejala-gejalanya.

Patsy Stinchfield, seorang perawat praktisi yang bertanggung jawab pada perawatan di Children's Minnesota, dimana anak-anak ini telah mendapat perawatan, mengatakan mereka tampak kelelahan dan dehidrasi ketika tiba di rumah sakit. Namun, ia mengatakan pada VOA, sejauh ini tak satu anakpun yang menderita komplikasi apapun.

The American Academy of Pediatrics telah meminta para dokter untuk bekerjasama dengan para orang tua yang enggan untuk memberikan vaksinasi kepada anak-anaknya.

Reston Town Center Pediatrics di Virginia mengizinkan para orang tua untuk mengatur penundaan jadwal vaksinasi untuk anak-anak mereka, hingga titik tertentu.

Scott menyatakan tempat praktek tersebut akan bekerja sama dengan para orang tua hingga anak itu berusia kurang lebih 2 tahun. Kemudian, apabila anak itu tidak juga divaksinasi dan orang tuanya tidak berencana untuk memberikan vaksinasi pada anaknya, Scott menyatakan klinik tersebut akan mengirim surat yang menyatakan anak-anak mereka tidak lagi diizinkan untuk dirawat di klinik tersebut.

Campak tidak hanya menginfeksi anak-anak. Orang dewasa juga bisa tertular, dan orang dewasa juga berisiko untuk mengalami komplikasi.

Perlindungan terbaik adalah untuk mendapatkan dua dosis vaksin campak. The Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan agar anak-anak mendaptakan dosis pertamanya saat mereka tepat berusia satu tahun dan dosis kedua saat mereka berusia antara 4 hingga 6 tahun. Dua dosis tersebut secara bersama-sama memberikan perlindungan 97 persen terhadap campak.

Stinchfield mengatakan Children’s Minnesota memiliki klinik dimana anda dapat mendapatkan vaksinasi campak secara langsung. Ia mengatakan sebelum ada wabah, sekitar 500 anak mendapat vaksinasi untuk perlindungan dari virus itu setiap pekannya. Sejak timbulnya wabah, 3.000 orang dari berbagai macam latar belakang ras maupun etnis mendapatkan vaksinasi setiap pekannya. [ww]