Rapat pleno KPU Daerah Istimewa Yogyakarta dengan agenda rekapitulasi penghitungan suara hasil pemilihan presiden 2014 berlangsung lancar Jumat malam (18/7) dan bisa diterima oleh para saksi pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta pemilu.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu Prabowo-Hatta mendapatkan suara 977.341 atau mencapai 44,19 persen dan pasangan calon presiden wakil presiden nomor urut dua Jokowi-JK mendapatkan 1.234.249 suara atau mencapai 55,81 persen.
Setiya, koordinator saksi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu mengatakan, hasil rekapitulasi sudah sesuai dengan yang ia kawal sejak tingkat TPS bersama anngota tim.
“Secara umum rekapitulasinya sudah kita kawal sejak dari TPS jadi kalau pun ada perselisihan di tingkat TPS, desa, kecamatan kita sudah enyampaikannya. Ya Alhamdulillah sejauh ini penyelenggara sudah memberikan klarifikasi cukup lah untuk kami meskipun catatan tetap ada ya,”kata Setiya.
Dwi Wahyu Budianto, koordinator saksi dari Tim Pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua menyebutkan tim nya cukup puas dengan hasil yang dicapai meskipun masih sedikit dibawah target.
“Kita puas dengan 55,81 dengan 44,19 persen. Kita punya real count selisih 0,02 antara hitungan kami dengan real di KPU, 0,02 sedikit di KPU ya, dan semoga suara ini sampai di pusat sama dengan yang diputuskan di KPU tidak berubah,” kata Dwi Wahyu.
Menurut Ketua Bawaslu DIY Mohamad Najib, pelaksanaan pilpres maupun penghitungan suara di DIY tidak menyisakan persoalan sehingga tidak ada peluang untuk mempersoalkan hasilnya.
“Untuk DIY jelas, semuanya bisa terkonfirmasi. Jadi saya rasa tidak ada pintu masuk bagi siapapun untuk menyoal karena sudah clear, sudah terklarifikasi semua,” kata Najib.
Untuk tingkat partisipasi masyarakat DIY dalam pemilu, menurut Ketua KPU DIY Hamdan Kurniawan, pada pilpres 9 Juli 2014 mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan pemilihan legislative April lalu. Namun, tingkat partisipasi tersebut masih lebih tinggi dari target nasional sebesar 70 persen.
“Perbandingan Pileg ke pilpres ada sedikit penurunan yaitu 0,2 persen ya, kemarin 80, 02 (persen) di Pileg kemudian pilpres 79,84 persen. Tetapi kalau disbanding dengan pilpres 2009, ada kenaikan kurang lebih 4 persen dari pilpres 2009 ke pilpres 2014,” kata Hamdan Kurniawan.