Capai Kesepakatan dengan Pemerintah Kongo, Pemberontak Mundur dari Goma

  • Gabe Joselow

Para tentara pemberontak M23 menyanyikan lagu-lagu kemenangan, saat meninggalkan kota Goma yang tadinya mereka kuasai (Sabtu, 1/12).

Kelompok pemberontak M23 di Kongo timur akhirnya menarik tentaranya dari kota Goma setelah mencapai kesepakatan dengan pemerintah Kongo hari Sabtu (1/12).
Ratusan anggota kelompok M23 mengepak barang-barang milik mereka hari Sabtu, memasukkannya ke dalam truk-truk kargo dan menuju ke luar Goma.

Iring-iringan truk itu bertolak ke utara menuju kota Kibumba, menyusuri jalan yang sama yang digunakan untuk menggempur kota itu hampir dua minggu lalu.

Sambil pergi, anggota-anggota kelompok pemberontak menyanyikan lagu-lagu kemenangan dalam bahasa Kinyarwanda, yang digunakan di Rwanda yang bertetangga dan di sebagian wilayah Kongo timur.

PBB menuduh Rwanda mendukung gerakan pemberontakan itu, yang dimuali bulan April, dan banyak orang di Goma menuduhkan hal serupa. Rwanda menyangkal terlibat.
Di bawah tekanan para pemimpin kawasan, kelompok pemberontak itu setuju untuk menarik diri 20 kilometer dari kota itu, guna memungkinkan perundingan perdamaian dengan pemerintah Kongo.

Namun penduduk di sini, seperti Joseph Byabuze, mengatakan, mereka berpendapat ini bukan akhir dari kehadiran kelompok M23 di Goma.

“Kelompok yang kami lihat ini angkat kaki dalam pakaian militer,” katanya, “tetapi kami melihat mereka kembali dalam pakaian sipil.”

Anggota-anggota kelompok M23 membelot dari militer Kongo dalam sengketa mengenai perjanjian perdamaian 2009 yang akan memasukkan lagi kelompok pemberontak ke dalam militer. Sejak itu, mereka telah menguasai beberapa kota di Kongo timur dengan mengalahkan pasukan Kongo yang didukung PBB.

Pimpinan kelompok pemberontak Sultani Makenga mengatakan kepada wartawan di Goma hari Sabtu bahwa jika Presiden Joseph Kabila tidak menghormati perjanjian itu, anggota-anggota kelompoknya siap kembali ke Goma.

Remi Bahati, pebisnis di Goma, mengatakan ia berharap pemerintah akan menanggapi perundingan itu secara serius untuk mencegah terjadinya perang lagi.

“Jadi, apa yang bisa kami minta kepada pemerintah? Kami senang, bisa berunding dengan kelompok M23, karena kami mendengar mereka pergi tidak jauh dari Goma. Hanya 20 kilometer. Masih berbahaya bagi warga,” ujarnya.

Misi penjaga perdamaian PBB di Kongo akan membantu menjaga keamanan di Goma sampai pasukan Kongo kembali.

Dua ratus tujuh puluh polisi yang menyelamatkan diri dari pertempuran itu dan pergi ke Bukavu, kota di seberang Danau Kivu, kembali ke Goma dan disebar di kota itu.