D’Karlo Purba, direktur program ADRA Indonesia menjelaskan program Menjaga Lansia di masa Pandemi Virus Corona itu digelar di Jakarta, Jawa Barat dan Sulawesi Tengah. Dimulai sejak 1 April 2020, program itu berupaya menjangkau 1.105 lansia, di mana 400 di antaranya berada di Sulawesi Tengah.
Kepada masing-masing lansia, ADRA memberikan bantuan senilai Rp 1,5 juta yang digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari selama mereka berada di rumah.
BACA JUGA: Bantu Penyintas Bencana, AHA Centre Serahkan 75 Rumah PermanenDia mengatakan meskipun dikategorikan rentan terhadap penyebaran virus corona, tetapi faktor ekonomi masih menjadi alasan kebanyakan warga berusia lanjut (lansia) untuk tetap beraktivitas di luar rumah khususnya di pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Palu dan Kabupaten Sigi.
“Kami melihat masih banyak teman-teman lansia terpaksa berjualan di luar dan terpapar dengan orang lalu kemudian barang, uang. Lalu banyak yang tidak pakai masker, bahkan si lansia sendiri tidak sadar bahwa dia sangat berbahaya berada di tempat keramaian seperti itu,” Kata D’Karlo, Senin (27/4).
Dengan nilai bantuan senilai Rp 1,5 juta itu diperkirakan dapat mencukupkan kebutuhan bahan pangan bagi para lansia selama 1,5 bulan atau hingga pertengahan Mei 2020. Dengan demikian, mereka dengan sukarela berdiam di rumah untuk sementara waktu.
BACA JUGA: Wabah Corona: Penyintas Bencana Alam di Sulteng Terdesak Kebutuhan Ekonomi“Dengan perjanjian kalau kami bantu ini maka kakek, oma, opa bersedia untuk tidak berjualan lagi –untuk sementara waktu- , dan mereka sangat senang” ungkap D’Karlo.
Simin, seorang pemulung berusia 67 tahun, mengatakan dia menggunakan bantuan senilai Rp 1,5 juta itu untuk membeli bahan makanan.
Your browser doesn’t support HTML5
“Beli beras, beli supermi, beli telur, beli lilin, beli galon juga satu karena tidak ada tempat air. Saya janji, satu bulan saya di rumah saja. Saya tidak mau keluar," jelas Simin dengan polos.
Simin tinggal di sebuah bangunan sederhana yang terbuat dari papan, diatas lahan milik orang orang lain, yang berlokasi di kelurahan Palu Selatan. Di tempat itu itu dia tinggal bersama 11 orang anggota keluarganya yang terdiri atas istri, anak, menantu dan cucunya. Simin sudah 10 tahun menjadi pemulung dengan mendorong gerobak mencari barang-barang bekas yang sudah dibuang ditempat sampah.
Ece (47), warga desa Langaleso, Kabupaten Sigi mengatakan dengan bantuan dari ADRA, ibunya yang bernama Renu (75) akhirnya bisa beristirahat di rumah dari kegiatan hariannya berjualan sayur mayur di pasar tradisional di Palu dan Sigi.
“Ke pasar jam empat subuh, pulang jam satu atau jam dua. Biasa jual terong, buah dan daun pepaya. Satu kali –berjualan- di pasar dapat 50 ribu," kata Ece yang biasa mendampingi ibunya berjualan di pasar tradisional Petobo dan Biromaru. Bantuan itu digunakan untuk membeli kebutuhan bahan makanan hingga Mei mendatang.
Informasi yang dirilis oleh Pusat Data Informasi Bencana (Pusdatina) Covid-19 Sulawesi Tengah menyebutkan jumlah kasus positif corona di Sulawesi Tengah per 28 April 2020 mencapai 42 kasus. Dari jumlah itu, delapan pasien dinyatakan sembuh sedangkan tiga meninggal dunia. [yl/em]