CEO Apple, Tim Cook juga mengklaim sikap bias Uni Eropa terhadap Amerika mendorong keputusan penagihan pajak itu.
Dalam sebuah wawancara hari Kamis (1/9) dengan surat kabar Irish Independent, Cook bertekad membela Irlandia untuk melawan putusan itu karena "tidak berdasar pada hukum atau fakta".
Cook mengatakan ia tidak tahu dari mana Uni Eropa mendapat angka jumlah penghasilannya, dan mengklaim perusahaannya membayar lebih dari $ 400 juta pajak pada tahun yang bersangkutan, sehingga Apel merupakan pembayar pajak tertinggi di Irlandia.
Komisaris Urusan Persaingan Uni Eropa, Margrethe Vestager membela tuduhan Uni Eropa terhadap Apple .
"Angka-angka yang kami gunakan dalam keputusan kami adalah angka yang kami dapatkan dari Apple sendiri. Dan sebagian angka berasal dari sidang dengar pendapat di AS tahun 2011. Kalaupun ada, sangat sedikit, angka yang bisa diperoleh dari sumber-sumber terbuka," paparnya.
Vestager menambahkan, "Penyelidikan kami bukan hanya menyangkut perusahaan Apple saja, tapi penjualan Internasional Apple dan Operasi Apple di Eropa. Dari situlah kami memperoleh angka-angka itu, dan dalam tahun tahun tertentu, Apple hanya membayar 0,005 persen dari tarif pajak yang berlaku."
Awal pekan ini, regulator anti monopoli atau antitrust Uni Eropa memerintahkan Apple membayar $ 14,5 milyar dalam pajak retroaktif kepada Irlandia, dan mengatakan perusahaan mendapat perlakuan pajak yang tidak adil dari Irlandia sehingga bisa menghindari hampir semua pajak perusahaan di ke- 28 negara anggota blok Uni Eropa selama lebih dari satu dasawarsa.
Vestager mempertanyakan bagaimana mungkin tarif pajak Apple di Irlandia tahun 2014 hanya sebesar 0,005 persen .
Cook membantah perusahaannya menerima perlakuan khusus dan mengatakan, Apple akan memenangkan kasus ini dalam pengadilan banding. Ia menyebut putusan itu "permainan politik" dan menuduh Uni Eropa keterlaluan dalam upaya mengubah undang-undang pajak di seluruh Eropa. [ps/ii]