Peraturan China yang mulai berlaku bulan ini menuntut agar nelayan asing meminta persetujuan Beijing untuk beroperasi di Laut Cina Selatan yang disengketakan.
Seorang pejabat Filipina mengatakan China telah menegaskan akan mengatur penangkapan ikan di Laut Cina Selatan meskipun diprotes oleh negara-negara tetangganya.
Peraturan China yang mulai berlaku bulan ini menuntut agar nelayan asing meminta persetujuan Beijing untuk beroperasi di perairan yang disengketakan itu.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Filipina Raul Hernandez mengatakan Selasa (14/1) bahwa Filipina telah meminta China untuk memperjelas peraturan itu dan telah diberitahu Beijing bahwa peraturan itu adalah “implementasi UU perikanan China” dan bahwa wilayah tersebut berada di bawah yurisdiksi China.
China mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan, bertentangan dengan Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan, yang juga mengklaim bagian-bagian dari perairan sibuk itu sebagai wilayah mereka. Washington telah mengkritik peraturan China itu sebagai “provokatif dan mungkin sekali berbahaya.”
Peraturan China yang mulai berlaku bulan ini menuntut agar nelayan asing meminta persetujuan Beijing untuk beroperasi di perairan yang disengketakan itu.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Filipina Raul Hernandez mengatakan Selasa (14/1) bahwa Filipina telah meminta China untuk memperjelas peraturan itu dan telah diberitahu Beijing bahwa peraturan itu adalah “implementasi UU perikanan China” dan bahwa wilayah tersebut berada di bawah yurisdiksi China.
China mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan, bertentangan dengan Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan, yang juga mengklaim bagian-bagian dari perairan sibuk itu sebagai wilayah mereka. Washington telah mengkritik peraturan China itu sebagai “provokatif dan mungkin sekali berbahaya.”