China mengancam akan melakukan serangkaian tindakan balasan terhadap sejumlah perusahaan teknologi raksasa Amerika Serikat. Ancaman itu adalah tanggapan atas larangan baru Amerika Serikat yang menarget raksasa telekomunikasi China, Huwaei.
China mengatakan akan memasukkan perusahaan teknologi AS, seperti Apple, Qualcomm dan Cisco ke dalam “daftar entitas yang tidak dapat dipercaya.” Bila dijalankan, bisa secara serius menghambat penjualan produk perusahaan-perusahaan itu di China.
Departemen Perdagangan Amerika pada, Jumat (15/5), menghantam upaya teknologi tinggi China dengan mengumumkan larangan baru pada pasokan cip global untuk Huawei. Hal itu memungkinkan produsen semikonduktor Taiwan untuk membuka pabrik generasi berikutnya di Amerika Serikat.
Dalam tajuk rencana yang diterbitkan pada Minggu (17/5) oleh surat kabar pemerintah, Global Times, China mengatakan bahwa sanksi baru itu telah mendorong kedua negara terlibat dalam “perang dingin yang berkepanjangan di sektor teknologi.”
Departemen Perdagangan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan itu pada Jumat (17/5) untuk mengubah aturan kontrol ekspor yang “secara strategis menarget akuisisi semikonduktor oleh Huawei yang merupakan produk langsung dari perangkat lunak dan teknologi tertentu Amerika.”
Menurut aturan baru tersebut, perusahaan-perusahaan asing yang menggunakan semikonduktor dan perangkat pembuat cip Amerika akan diminta untuk mendapatkan lisensi untuk memasok cip ke Huawei atau afiliasinya. Aturan itu memiliki masa tenggang 120 hari. [lt/pp]