Pejabat tinggi ekonomi China dan utusan perdagangan AS telah membahas rencana untuk pembicaraan mengenai perang tarif, demikian dikatakan pemerintah China hari Selasa (11/12), yang menunjukkan perundingan akan terus berlanjut meskipun ada ketegangan terkait penangkapan seorang eksekutif teknologi China.
Wakil Perdana Menteri Liu He telah berbicara melalui telepon dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer mengenai "dukungan bagi konsultasi ekonomi dan perdagangan berikutnya," sebagaimana dua kalimat pernyataan Kementerian Perdagangan China tanpa merinci lebih jauh.
Pengumuman tersebut mengindikasikan bahwa perundingan sedang berlangsung meskipun China pada akhir pekan mengancam "konsekuensi serius" yang tidak disebutkan jika eksekutif Huawei Technologies Ltd. tidak dibebaskan. Ia ditangkap di Kanada atas tuduhan AS mengenai kemungkinan pelanggaran sanksi perdagangan terhadap Iran.
BACA JUGA: Pasca Kasus Huawei, AS Tetap Tegas Dalam Pembicaraan DagangPresiden Donald Trump tanggal 1 Desember lalu sepakat menunda kenaikan tarif AS lebih jauh atas impor China selama 90 hari sementara kedua pihak merundingkan keluhan Amerika mengenai kebijakan teknologi Beijing.
Pimpinan keuangan Huawei, Meng Wanzhou, ditangkap pada hari yang sama di Vancouver.
Meski demikian, Kementerian Perdagangan pekan lalu mengatakan bahwa Beijing akan melaksanakan syarat-syarat penangguhan tarif itu dan menyatakan optimis kesepakatan bisa dicapai selama periode 90 hari.
Keraguan meningkat terhadap Pemerintah China selama akhir pekan ketika China menuntut Kanada dan Amerika membatalkan tuduhan-tuduhan dan membebaskan Meng, putri pendiri Huawei, Ren Zhengfei, atau menghadapi "konsekuensi serius" yang tidak disebutkan.
Trump menyetujui kenaikan tarif 25 persen pada $ 50 miliar barang-barang China dan 10 persen pada impor lain senilai $ 200 miliar sebagai tanggapan atas keluhan Beijing mencuri atau menekan perusahaan-perusahaan untuk menyerahkan teknologi.
China membalas dengan tarif terhadap $ 110 miliar barang Amerika tetapi kehabisan barang impor untuk pembalasan karena neraca perdagangan yang tidak seimbang. Trump mengancam akan memperluas biaya terhadap semua barang dari China. (my)