China, Jumat (24/11) mengumumkan bahwa mereka akan mengizinkan masuk bebas visa bagi warga negara dari lima negara Eropa dan Malaysia sebagai upaya untuk mendorong lebih banyak orang berkunjung untuk tujuan bisnis dan pariwisata.
Mulai 1 Desember, warga negara Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol dan Malaysia akan diizinkan memasuki China hingga 15 hari tanpa visa. Program uji coba ini akan berlaku selama satu tahun.
Tujuannya adalah “untuk memfasilitasi pengembangan pertukaran personel China dan asing yang berkualitas tinggi dan keterbukaan tingkat tinggi terhadap dunia luar,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning pada pengarahan pers harian.
Langkah-langkah pandemi yang ketat di China, termasuk mewajibkan karantina bagi semua pendatang, membuat banyak orang enggan berkunjung selama hampir tiga tahun. Pembatasan tersebut telah dicabut pada awal tahun ini, namun perjalanan internasional belum kembali ke tingkat sebelum pandemi.
China sebelumnya mengizinkan warga negara Brunei, Jepang, dan Singapura untuk masuk tanpa visa, namun menangguhkannya setelah wabah COVID-19. Negara ini melanjutkan masuk bebas visa untuk Brunei dan Singapura pada bulan Juli namun belum menerapkannya untuk Jepang.
Dalam enam bulan pertama tahun ini, China mencatat 8,4 juta orang asing masuk dan keluar, menurut statistik imigrasi. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan 977 juta pada tahun 2019, tahun terakhir sebelum pandemi.
Pemerintah telah mencari investasi asing untuk membantu meningkatkan perekonomian yang lesu, dan beberapa pengusaha telah datang untuk menghadiri pameran perdagangan dan pertemuan, termasuk Elon Musk dari Tesla dan Tim Cook dari Apple. Wisatawan asing masih jarang terlihat di China dibandingkan dengan sebelum pandemi. [ab/uh]