China tidak senang dengan kunjungan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe ke Filipina, Australia, Indonesia dan Vietnam, serta khawatir bahwa Abe mungkin mencoba mencegah upaya Beijing untuk merangkul negara-negara tetangganya di sekitar Laut China Selatan,
“Pemimpin Jepang itu berusaha keras memecah belah dan memanipulir ketegangan kawasan, dan ini memperlihatkan niat dan pikirannya yang tidak baik,” demikian kata jubir Kementerian Luar Negeri Hua Chunying kepada reporter. Katanya, lawatan Abe berlangsung sementara Beijing dan tetangga-tetangganya berhasil menstabilkan situasi di Laut China Selatan.
Di Filipina, yang menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin Asia Tenggara tahun ini, Abe mengatakan isu Laut China Selatan terkait langsung dengan perdamaian dan stabilitas kawasan dan menjadi “keprihatinan seluruh masyarakat internasional.''
Abe juga menyambut baik upaya Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk meningkatkan hubungan dengan Beijing, menyusul kemenangan Filipina dalam sidang arbitrase tahun lalu yang menyatakan klaim maritim China tidak sah.
China menolak mengakui keputusan arbitrase itu dan memperingatkan Amerika dan negara-negara lain untuk tidak terlibat dan mencampuri sengketa wilayah yang ingin diselesaikan China melalui perundingan langsung dengan Filipina.
Baik kepada Filipina maupun Vietnam, Abe menjanjikan peluang investasi dan dukungan bagi pengawal pantai kedua negara itu dalam melindungi perairan mereka. Abe mengatakan, Jepang akan memberikan bantuan kapal patroli baru untuk kedua negara. [ps/jm]