Pakar di China dan Hong Kong mulai menghitung dampak pengungkapan yang dilakukan Edward Snowden pada upaya mencapai keamanan dunia maya dunia.
Sambil Amerika meningkatkan tekanan terhadap Rusia untuk mengekstradisi buronan bekas pegawai kontraktor di Badan Keamanan Nasional Amerika NSA Edward Snowden, beberapa pakar di China dan Hong Kong – pilihan pertama Snowden untuk melarikan diri – mulai menghitung dampak pengungkapan yang dilakukannya pada upaya mencapai keamanan dunia maya dunia.
Sebelum berangkat ke Moskow, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika NSA Edward Snowden mengatakan kepada surat kabar “South China Morning Post” di Hong Kong, bahwa NSA memantau telekomunikasi dengan China dan telah menarget Universitas Tsinghua – salah satu universitas bergengsi di China – yang terkenal karena melatih beberapa pemimpin terkemuka di China.
Universitas itu mengelola salah satu dari enam jaringan yang menjadi tulang punggung internet China – “The China Education and Research Network” atau “Jaringan Pendidikan dan Penelitian China” – yang digunakan jutaan orang.
Benjamin Koo – seorang profesor di Departemen Teknik Mekanik Universitas Tsinghua mengatakan, tuduhan-tuduhan Snowden – jika benar – menunjukkan bahwa Amerika mungkin telah mengakses sejumlah besar data personal dan akademis.
“Ini akan menjadi pelanggaran privasi yang sangat luar biasa” – ujar Benjamin Koo. “Bukan sekedar pelanggaran kekayaan intelektual tapi juga gagasan yang mungkin ingin kita simpan sendiri”.
Tuduhan-tuduhan Edward Snoeden muncul menjelang KTT antara Amerika dan China – “US-China Strategic and Economic Dialogue” – bulan depan, di mana keamanan dunia maya akan menjadi isu utama.
Sejak tahun 2011 pemerintahan Obama telah menuduh China sebagai sumber sejumlah besar serangan dunia maya terhadap komputer badan-badan pemerintah dan bisnis di Amerika.
Tahun ini Departemen Pertahanan Amerika untuk pertama kalinya secara resmi mengaitkan serangan-serangan itu langsung kepada pemerintah China atau badan-badan dalam militer China.
Sebagai tanggapan, pemerintah China telah mengulangi pernyataannya yang mengatakan China sendiri merupakan korban serangan itu, dimana pejabat-pejabat badan keamanan internet China “CNCERT” mengaitkan banyak serangan serupa yang dilancarkan oleh Amerika.
Banyak analis di China sepakat bahwa pengintaian dunia maya yang didukung pemerintah merupakan standar dalam sebuah negara, untuk melindungi kepentingan-kepentingannya dalam era digital ini.
“Jika NSA mendanai program besar untuk ini – saya bisa bayangkan – akan ada banyak politisi di China yang mengatakan, kita seharusnya mengalokasikan dana yang besar pula” – ujar Benjamin Koo. “Siapa pun yang meremehkan permainan ini, akan merasa tidak nyaman”.
Laporan-laporan media telah mengaitkan beberapa pusat penelitian di China – termasuk Universitas Tsinghua di Beijing – dengan pusat-pusat pelatihan yang didukung militer China untuk melancarkan perang dunia maya terhadap target-target di dunia Barat.
Sebelum berangkat ke Moskow, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika NSA Edward Snowden mengatakan kepada surat kabar “South China Morning Post” di Hong Kong, bahwa NSA memantau telekomunikasi dengan China dan telah menarget Universitas Tsinghua – salah satu universitas bergengsi di China – yang terkenal karena melatih beberapa pemimpin terkemuka di China.
Universitas itu mengelola salah satu dari enam jaringan yang menjadi tulang punggung internet China – “The China Education and Research Network” atau “Jaringan Pendidikan dan Penelitian China” – yang digunakan jutaan orang.
Benjamin Koo – seorang profesor di Departemen Teknik Mekanik Universitas Tsinghua mengatakan, tuduhan-tuduhan Snowden – jika benar – menunjukkan bahwa Amerika mungkin telah mengakses sejumlah besar data personal dan akademis.
“Ini akan menjadi pelanggaran privasi yang sangat luar biasa” – ujar Benjamin Koo. “Bukan sekedar pelanggaran kekayaan intelektual tapi juga gagasan yang mungkin ingin kita simpan sendiri”.
Tuduhan-tuduhan Edward Snoeden muncul menjelang KTT antara Amerika dan China – “US-China Strategic and Economic Dialogue” – bulan depan, di mana keamanan dunia maya akan menjadi isu utama.
Sejak tahun 2011 pemerintahan Obama telah menuduh China sebagai sumber sejumlah besar serangan dunia maya terhadap komputer badan-badan pemerintah dan bisnis di Amerika.
Tahun ini Departemen Pertahanan Amerika untuk pertama kalinya secara resmi mengaitkan serangan-serangan itu langsung kepada pemerintah China atau badan-badan dalam militer China.
Sebagai tanggapan, pemerintah China telah mengulangi pernyataannya yang mengatakan China sendiri merupakan korban serangan itu, dimana pejabat-pejabat badan keamanan internet China “CNCERT” mengaitkan banyak serangan serupa yang dilancarkan oleh Amerika.
Banyak analis di China sepakat bahwa pengintaian dunia maya yang didukung pemerintah merupakan standar dalam sebuah negara, untuk melindungi kepentingan-kepentingannya dalam era digital ini.
“Jika NSA mendanai program besar untuk ini – saya bisa bayangkan – akan ada banyak politisi di China yang mengatakan, kita seharusnya mengalokasikan dana yang besar pula” – ujar Benjamin Koo. “Siapa pun yang meremehkan permainan ini, akan merasa tidak nyaman”.
Laporan-laporan media telah mengaitkan beberapa pusat penelitian di China – termasuk Universitas Tsinghua di Beijing – dengan pusat-pusat pelatihan yang didukung militer China untuk melancarkan perang dunia maya terhadap target-target di dunia Barat.