Laporan HAM yang dikeluarkan Beijing hari Minggu (21/4) tersebut merupakan jawaban atas survei tahunan Deplu AS mengenai kondisi HAM di seluruh dunia yang dilansir Jumat (19/4).
Beijing menuduh Amerika Serikat memata-matai warganegaranya sendiri, mendiskriminasi kaum perempuan dan etnis minoritas, serta membiarkan kejahatan dengan senjata api berlangsung tak terkendali.
Tuduhan-tuduhan itu dikemukakan hari Minggu dalam tanggapan tahunan Beijing terhadap kritik Washington mengenai catatan hak asasi China.
Kantor berita resmi China Xinhua mengeluarkan laporan panjang hari Minggu dari Kabinet China, Dewan Negara, yang menyatakan donasi politik untuk kampanye pemilu di Amerika telah merusak demokrasi di negara itu, dan bahwa diskriminasi keagamaan meningkat. Laporan China juga menuduh perang yang dilakukan Amerika di Irak dan Afghanistan telah melanggar hak asasi.
Laporan tersebut merupakan jawaban atas survei tahunan Departemen Luar Negeri Amerika mengenai kondisi hak asasi di seluruh dunia.
Laporan yang dilansir Washington hari Jumat (19/4) menunjukkan penindasan dan pemaksaan di China telah berlangsung rutin, dan pemerintah terus menerus mengintimidasi para aktivis politik.
Masalah hak asasi telah menjadi sumber ketegangan antara kedua negara selama puluhan tahun.
Tuduhan-tuduhan itu dikemukakan hari Minggu dalam tanggapan tahunan Beijing terhadap kritik Washington mengenai catatan hak asasi China.
Kantor berita resmi China Xinhua mengeluarkan laporan panjang hari Minggu dari Kabinet China, Dewan Negara, yang menyatakan donasi politik untuk kampanye pemilu di Amerika telah merusak demokrasi di negara itu, dan bahwa diskriminasi keagamaan meningkat. Laporan China juga menuduh perang yang dilakukan Amerika di Irak dan Afghanistan telah melanggar hak asasi.
Laporan tersebut merupakan jawaban atas survei tahunan Departemen Luar Negeri Amerika mengenai kondisi hak asasi di seluruh dunia.
Laporan yang dilansir Washington hari Jumat (19/4) menunjukkan penindasan dan pemaksaan di China telah berlangsung rutin, dan pemerintah terus menerus mengintimidasi para aktivis politik.
Masalah hak asasi telah menjadi sumber ketegangan antara kedua negara selama puluhan tahun.